Jangan lupa vote komen ya, dan terus dukung cerita "hi, introvert"
Happy reading semua 💐
•••••
Alora menatap lurus ke arah rumah berlantai dua di hadapan nya, Rumah ini Terlihat sepi karna Alora memberhentikan para pekerja sebelum ia pergi menuju desa.
Alora menghela nafas dan menggenggam ransel nya erat lalu melangkah masuk ke dalam rumah,
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsallam, Sini masuk, sayang" Suara lembut itu? Suara yang selalu Alora rindukan, Terlihat mami nya yang tengah duduk di ruang tamu dengan tangan yang tengah memegang majalah fashion trend terbaru.
Jantung nya berdebar lebih cepat, Tak Alora sadari mata nya sudah berkaca-kaca dan berjalan mendekati vilo, lalu memeluknya erat.
Air mata nya jatuh karna melihat senyuman itu, wanita cantik yang terlihat rapuh kini lebih ceria dan lebih terlihat hidup.
"Mi.. Are you okay?"
"I'm okay, dear"
Mendengar sahutan mami nya, Alora jadi semakin menangis terharu di sela-sela pelukan itu, Tidak ada yang lebih indah dari senyuman mami nya.
"Udah dong nangis nya, Kamu pasti capek kan." Ujar Vilo sambil mengelus kepala sang anak dengan penuh sayang,
"G-gimana bisa?" Alora ingat betul bagaimana kondisi sang mami yang drop Dan emosi nya yang tidak stabil kemarin,
"Udah, Ah, Gak usah dipikirin. Sekarang kamu bersih-bersih diri dulu Habis itu makan, soalnya mami udah buatin makan buat kamu." Mata nya yang semula berlinang air mata, kini berbinar, Sudah lama Alora Tidak memakan makanan yang di buat oleh Vilo.
"Iyaudah, Aku ke atas dulu ya mi"
Vilo mengangguk, lalu Alora mengusap pipi nya yang masih terlihat basah karna jejak air mata, dan beranjak menuju kamar nya yang berada di lantai atas.
"Setidaknya, Ada bagian dari iblis itu yang bisa buat Aku bahagia."
__
Mereka berdua kini tengah berada di ruang makan, hari sudah menunjukan Tengah Hari, Cuaca hari ini juga lumayan cerah, Alora Menatap Vilo yang tengah Tersenyum sendiri, Jika seperti itu Alora malah meragukan mami nya sudah sembuh! Eh? Tidak Alora, Itu tanda nya Mami kamu sedang bahagia. Iya! Bahagia.
"Kenapa kamu geleng-geleng kaya gitu?" Tanya Vilo dengan Raut bingung,
"Eh, Engga mi.. cuma lagi liatin mami Alora yang cantik ini" kikuk nya,
"Bisa aja, kamu"
"Oh iya, Mami mau kenalin kamu ke seseorang, besok kita ke jakarta." Vilo tersenyum cerah
Jakarta? Kota yang penuh trauma itu? Apakah vilo yakin dengan perkataan nya itu, Kota yang menjadi saksi bisu penyiksaan nya, dahulu ia sangat benci jika berkaitan dengan kota Asalnya itu, Namun mengapa sekarang terlihat bersemangat? Alora semakin di buat bingung dan bertanya-tanya, siapa yang akan di kenali oleh mami nya?
"Jakarta Mi? Emang gapapa?" Perkataan Alora membuat Vilo diam sejenak, Hal itu membuat Alora was-was Takut-Takut perkataan nya membuat Vilo Tersinggung,
Tapi ia Malah melihat senyuman yang di tampilkan oleh sang empu, Kini Alora menjadi semakin bingung! Ada apa dengan mami nya?
"Gapapa sayang, di tempat kehancuran itu ada satu kebahagiaan yang mami dambakan sedari dulu, bahkan sebelum kehancuran itu menjemput mami." Oke, Ucapan itu Makin-Makin membuat nya Tidak mengerti, Apa Maksud nya itu? Ayolah Alora bukan orang yang bisa langsung menyimpulkan hanya dari kalimat itu.
"Maksudnya, Mi?" Tanya Alora,
Vilo kembali tersenyum, dan menatap Alora lembut, "Gak usah di pikirin. Makan aja yang banyak, Biar kamu cepet gede."
Alora mengangguk mengerti, Lalu kembali berucap,"Udah gede kok Mi, ini."
Tinggi nya saja sudah bertambah, Dan berat badan nya naik walau hanya 4 kilo.
"Mana ada, Kecil gitu."
"Mami yang harus makan banyak, supaya keliatan makin cantik. Lora mau liat mami gemoy, Pasti lucu." Ujar alora yang membuat Vilo tersipu malu, perkataan Alora hampir sama persis dengan perkataan javan dulu. Ah, ia jadi merindukan pria itu,
"Iya deh, Nanti mami coba naikin berat badan." Kalo di pikir-pikir memang tubuh nya sangat kurus, bahkan lebih kurus dari anaknya.
-
Keesokan hari nya, Mereka Telah sampai di kota jakarta. Dengan membawa masing-masing satu koper di tangan mereka, Dengan Gaya Anggun kedua nya berjalan menuju Taxi online Yang sudah Alora pesan sebelum nya.
Setelah masuk ke dalam mobil, Mereka Akan Menuju ke Hotel tempat mereka menginap sementara, Alora menatap ke arah luar kaca mobil, Rasa rindu nya dengan kota ini sangat menggebu, Setelah sekian lama tidak menginjakan kaki dan menghirup udara di sini, Akhirnya ia bisa merasakan kembali.
Sedangkan Vilo, Ia sibuk Bertukar pesan dengan Javan di handphone nya. Hati nya terasa berbunga-bunga Seakan ia kembali jatuh cinta, dan merasa seperti kembali pada saat ia masih remaja.
Setelah setengah jam mereka sampai ke Hotel itu, Lalu langsung Turun dari mobil Dan Menurunkan koper mereka, Setelah itu Mereka Masuk kedalam Hotel untuk Memesan Dua kamar. Mengapa Tidak Satu kamar saja? Jawaban nya karna satu kamar akan terasa sempit untuk mereka.
Setelah sampai di depan kamar mereka yang berhadapan, Mereka berpisah dan masuk ke dalam kamar masing-masing, Niat mereka langsung ingin beristirahat. Karna penerbangan itu Tadi sangat melelahkan.
Dan waktu sudah menunjukan pukul setengah delapan malam. Perjalanan mereka dari Rumah ke jakarta sangat panjang, Tak heran jika sampai dalam waktu hari sudah malam.
Di dalam kamar Alora, ia langsung membersihkan Tubuh nya dan mulai melakukan rutinitas skincare malam nya, Alora memakai Piama pendek tidur nya yang berwarna Dusty blue. Setelah itu ia langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur, menarik selimut sampai batas dada, Lalu tangan nya mematikan lampu.
"Hah! Lelah nya, Selamat Malam dunia, Aku istirahat dulu ya."
••••••
VOTE KOMEN!
See you next chapter ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Introvert
AdventureSabrina tersedot ke dalam novel favoritnya dan menjadi Alora, adik perempuan sahabat protagonis laki-laki yang tidak di ketahui oleh kakak nya sendiri. Alora adalah introvert yang jarang berinteraksi dengan orang lain. Sabrina ingin mengamati dan me...