-Hi, introvert 34-

23.5K 1.2K 238
                                        

"Kita memang tidak berniat bersama, tapi semesta memiliki cara untuk menyatukan kita."

🤎

"Kalian bohong kan? Vidio ini cuma mau ngeprank mami kan?!" Ucap Vilo yang menatap kearah jendra dan Alora, Mereka sekarang berada di dalam kamar apartemen yang sudah dibeli oleh vilo, wanita itu sangat khawatir menunggu ketika Alora belum juga pulang padahal hari sudah mau pagi, apalagi dia yang akan pergi terbang menuju desa andalusi siang ini.

Alora menggeleng, "Engga mi, kita udah sah sebagai pasangan suami istri" Untung saja sebelum ijab kabul kemarin ada yang sempat vidio kan untuk bukti, dan mereka juga di suruh untuk berfoto bersama.

"Gila kamu ya ra," Vilo menatap tidak percaya kepada anak semata wayang nya ini, Ia khawatir mencari kesana kemari, hingga javan mengerahkan anak buah nya ditengah-tengah hujan yang ketemu hanya mobil nya saja, alora nya tidak ada

"Mi... Maafin lora, itu semua salah faham warga aja kok, lora engga ngapa-ngapain, aku engga macem-macem mi..."

"Engga macem-macem tapi keciduk warga, kamu gak punya malu?! Mami gak nyangka ya ra kamu kaya gitu!! Bodoh tau gak kamu!" Sentak vilo yang sudah berdiri dari sofa nya, air mata wanita itu sudah menetes, Tidak menyangka anak nya akan seperti itu

"Mi... Lora engga gitu..." Alora berlutut di hadapan sang mami sembari menunduk dengan isakan kecil di bibir nya, "Maafin lora mi, semua nya salah faham... Percaya sama aku mi... Aku cuma lagi neduh Tapi.... Tapi..."

Entah lah alora juga bingung ingin menjelaskan nya bagaimana,

"Salah saya tante, Alora tidak salah. Semua terjadi karna saya yang menghampiri alora yang tengah tertidur disebuah pos ronda salah satu perkampungan di pinggir kota,

saya menghampiri alora yang tertidur disana seorang diri, saya takut dia di jahati oleh orang. Jadi saya hanya berniat menemani,

Singkatnya, Saat melihat alora yang tertidur dengan menyender jadi saya membaringkan nya. Saat tau alora yang kedinginan saya berfikiran pendek dengan membuka kemeja saya untuk menutupi tubuh alora, saya tau saya ceroboh. Saya malah tertidur di samping alora dan para warga melihat kami yang tertidur jadi mereka menikahkan kami saat itu juga, Maaf tan, saya salah."

Hatinya memang merasa bersalah, tapi di sisi lain jendra juga senang. entahlah,

Plak

"Mami..!!"

Wajah jendra tertoleh ke samping, Pipi nya terasa panas, namun jendra akan menerima perlakuan ini karna memang ini semua adalah kesalahan nya.

"Saya bingung mau bicara apa lagi, mungkin hanya tamparan yang bisa saya berikan untuk mu, Saya memang masih tidak bisa menerima, tapi Mau bagaimana lagi, pernikahan kalian sudah terjadi, dan kalian sudah sah, saya tidak bisa berbuat apa-apa." Vilo akan mencoba menerima takdir anak nya, tidak ada guna nya juga ia marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar lagi pula nasi sudah menjadi bubur,

"Mami maafin aku kan?" Alora bangkit berdiri dan mengusap jejak air mata di pipinya

"Hm..." Angguknya

"Beneran kan?"

"Iya"

Alora langsung memeluk tubuh vilo dengan erat, alora tersenyum dengan perasaan lega, hufh.... Rasa takut nya sudah hilang sekarang.

Hi, IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang