Sabrina tersedot ke dalam novel favoritnya dan menjadi Alora, adik perempuan sahabat protagonis laki-laki yang tidak di ketahui oleh kakak nya sendiri. Alora adalah introvert yang jarang berinteraksi dengan orang lain. Sabrina ingin mengamati dan me...
Jendra berjalan dengan langkah lebar dan postur yang tegap. Berjalan dengan yakin untuk Menghadiri acara Pernikahan Salah satu rekan kerja nya, Sebenernya, pria itu malas untuk datang ke pesta ini. Tapi karna paksaan Asisten nya, Yaitu Fadil. Jadi Jendra terpaksa untuk datang kemari.
Para tamu undangan sudah berdatangan untuk menyaksikan acara sakral ini. Tak jarang dari rekan-rekan kerja jendra yang menyapa nya hanya untuk memperkenalkan anak perempuan mereka, Ada juga yang Mendekatkan Anak mereka dengan dalih menitipkan nya kepada jendra, Padahal Tujuan nya hanya untuk bisa berkenalan dengan nya,
Tentu jendra abaikan. Ia malas untuk Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari orang tidak penting seperti mereka, Jendra juga tidak sepenuh nya Diam, Ia akan Menjawab dengan ketus agar Mereka cepat pergi menjauh dari nya.
Jendra muak dengan sikap para wanita itu, Yang menurutnya, Tidak ada yang benar. Menye-Menye, Suara di lembut-lembut kan, Terlalu di ayun, Sikap di paksakan, Dan sikap sok perhatian dengan penampilan nya.
Penuh pencitraan, Bahkan ada yang langsung To the point, "Kalo kita berdua menikah, Pasti bakal nguntungin perusahaan satu sama lain."
Tidak! Yang di untungkan hanya perusahaan kalian. Perusahaan jendra Tidak akan untung!
Cih, Mana mau ia Membagi hasil kerja keras nya dengan orang yang tidak berguna. Mau nya yang instan. Padahal Jendra jelas-jelas tau jika perusahaan yang menawarkan pernikahan dengan nya adalah perusahaan yang baru naik, atau bahkan jauh di bawah perusahaan nya.
Bukan bermaksud sombong. Namun itu faktanya,
Janji suci pernikahan sudah selesai. Mereka bertepuk tangan dan tak lupa mengucapkan rasa syukur. Mempelai pria yang tak lain rekan jendra berdiri tegap dengan memegang mic di tangan kanan nya.
"Baiklah, Terima kasih untuk para hadirin sekalian yang telah berkenan datang ke acara pernikahan Saya. Silahkan di nikmati acara nya, Nikmati Makanan dan minuman yang sudah di sediakan, Dan Sebentar lagi Acara Lempar bunga akan segera di mulai, Saya harap kalian ikut berpartisipasi. Bagi yang belum menikah. Ingat bagi yang belum menikah! saya tidak mau di salah kan nanti nya."
Mereka yang belum menikah mulai mendekat, berkumpul untuk ikut serta Mengikuti Acara lempar bunga, yang konon kata nya siapa yang mendapatkan lemparan bunga itu, Akan segera menikah dengan jodoh nya.
"Oke, Bersiap semua?! marimerapat... Kedua pengantin akan melempar bunga sesuai arahan saya ya." Mcitu menatap ke sekeliling para tamu undangan, Lalu mata nya tak sengaja menatap ke arah jendra, 'pria dingin itu masih lajang, bukan?' Ah sudahlah,
"Kedua mempelai siap?!"
"SIAP!!"
"Baiklah, 3-------2-------1, Lempar!"
Mereka semua yang Awal nya bersorak ria kini Terdiam, Ruangan Megah itu menjadi hening. Karna Melihat Siapa yang mendapatkan Bunga tersebut, Bahkan ada yang menahan nafas sejenak melihat wajah tidak enak dari si penerima,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bunga yang sudah di rancang sedemikian rupa kini berada di genggaman jendra, ya jendra. Tidak salah lagi, Pria itu yang mendapatkan lemparan bunga tersebut. Padahal ia hanya duduk di kursi nya saja, Tetapi Arahan bunga itu malah Jatuh ke tangan nya.
Awal nya jendra ingin langsung melemparnya. Tetapi karna di pelototi oleh Fadil, Ia tak jadi untuk melakukan itu.
"Oho, Hahaha... Beri tepuk tangan untuk Ceo marderiko.corp, Tuan jendra yang tehormat, Selamat sudah mendapatkan Lemparan bunga itu, Semoga cepat menyusul mereka ya. Beri tepuk tangan sekali lagi untuk tuan jendraaa" mcitu tertawa canggung, niat nya ingin membangun lagi suasana malah ia yang merasa malu.
Semua Para tamu undangan bertepuk tangan ria, Dan ada juga yang mengucapkan selamat kepada nya,
"Selamat tuan, semoga jodoh mu cepat datang"
"Selamat tuan Jendra"
"Semoga saja cepat menyusul mereka"
"Aku malah penasaran, siapa yang akan bersanding dengan nya nanti"
"Tidak ada yang tahu, tapi aku mau putriku bersama nya, ya semoga''
''Kau, Terlalu berangan-angan."
{Cast jendra aku pake jake enhypen, terserah kalian kalo mah bayangin yang lain}
"Selamat Tuan, Kau Memang di takdirkan untuk cepat menikah." Ujar Fadil, Sambil sesekali meminum Wine di Tangan Kanan nya.
"Kenapa kau melarang ku membuang nya?!" Jendra Meremas sedikit bunga itu,
"Kau ingin citramu di kenal lebih buruk oleh mereka?"
"Siapa peduli!" Tangan nya ingin membanting Bunga itu, namun Fadil lebih dulu mengambil nya,
"Kenapa tidak dari awal, kau saja yang menangkap itu" Ucap jendra, Lalu mengambil minuman nya dan meneguk nya pelan.
"Jika tidak mau, mengapa kau tangkap tadi?"
Jendra diam, lalu menatap kembali ke arah sahabat nya itu, "Aku hanya refleks, Lagi pula aku tidak percaya hal konyol seperti itu."
Fadil mengecap lidah nya yang terasa sedikit Asam, "Siapa yang tau?"
"Yasudah, Kembalikan Bunga itu"
Fadil menyerngitkan kening nya, "Untuk apa? Kau berubah pikiran?"
Jendra tidak menjawab, tangan nya langsung mengambil kembali bunga itu, "Aku ingin mengulang nya, Agar Mitos itu kau yang mendapatkan."
Fadil kembali bingung, "Kau ingin apa?
Jendra melempar bunga itu dengan kencang, Dan Fadil yang Refleks langsung mengambil bunga itu,
"Sudah, Sekarang bunga itu milikmu. Jadi otomatis, Kau yang akan segera menikah, Selamat." Fadil terdiam sejenak. Otak nya sedikit syok dengan perkataan sahabat nya itu, Apalagi melihat jendra yang mengucapkan kata itu dengan datar.
Mata nya menatap ke arah bunga di tangan nya yang terlihat sedikit berantakan,
Fadil tak habis fikir, Setidak mau itukah pria itu menikah? Atau bukan karna tidak mau, namun sedang menunggu wanita di masa lalu nya, mungkin?