FOLLOW akun author yukk!!••••••
Pagi hari tiba, alora terbangun dari tidur nya dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, mata nya menatap kearah jendra yang terlihat terpejam dengan tangan yang terlipat di atas dada,
"Loh, aku ketiduran?"
"Kasian banget, pasti kak jendra pegel badan nya"
"Lebih baik aku mandi dulu"
Kaki nya turun dari ranjang, dan berdiri tapi kepala nya terasa pusing dan tubuh nya lemas, Alora kembali mendudukan tubuh nya di kasur
"Demam?" Punggung tangan alora menempel di dahi nya, "Panas"
Alora berusaha mencoba untuk bangkit kembali, tapi rasanya pandangan nya terasa berputar.
"Kena ujan kemarin nih pasti," Alora tetap berusaha berjalan kearah kamar mandi dengan tubuh yang bertumpu dengan tangan, tangan nya memegang tembok untuk mencapai kamar mandi
Setelah sampai pintu kamar mandi, pandangan alora terasa gelap dan kaki nya lemas hingga Alora tidak bisa menahan beban tubuh nya hingga terjatuh,
"Akh..." Kepala nya terasa sangat sakit dan nafas nya terasa panas,
"Aduh, pake jatuh segala lagi...'' Alora memegang tembok di samping nya dan mencoba bangkit berdiri,
Tiba-tiba jendra datang dengan wajah bantal khas bangun tidur, pria itu berlari dengan tergesa...
"Apa?! Ada apa sayang?"
Alora terdiam... Sedangkan jendra belum sadar dengan apa yang ia ucapkan, jendra lebih fokus dengan membantu alora bangkit berdiri, dan tangan nya tidak lepas dari lengan alora
Seakan tersadar, jendra langsung menggigit pipi bagian dalam nya, "Maaf.... Saya tidak bermaksud"
"Gapapa kak"
Jendra berdehem singkat, "Tubuh kamu panas sekali, Kamu sedang demam sekarang."
Jendra tak sengaja bersentuhan langsung dengan kulit alora, dan suhu tubuh nya terasa tinggi,
"Iya, kena ujan kemarin, dan kemarin dingin banget."
"Saya ambil kompresan ya..." Jendra khawatir melihat wajah pucat itu,
"Engga usah kak, minum paracetamol bisa meredakan suhu panas, aku akan minum itu setelah makan nanti." Ujar Alora lalu di angguki oleh jendra,
"Kamu ingin mandi?"
"Iya kak, kepala aku pusing dan lemas, tiba-tiba juga pandangan jadi gelap, alhasil aku jatuh"
"Biar saya bantu"
"Bantu apa?"
"Mandikan kamu."
Alora melongo, "Hah?"
Jendra langsung menggeleng merasa apa yang di ucapkan nya itu terdengar gila,
"Bukan-bukan... Maksud saya, saya bantu menggendong kamu, dan kalo butuh sesuatu saya di sini."
Alora mengangguk, jujur saja jantung nya sekarang tidak karuan, "Kakak hanya perlu bantu aku gendong ke sana, nanti kalo aku selesai mandi kakak bisa aku panggil untuk gendong aku ke luar"
"Baiklah"
Jendra menggendong tubuh alora dan membawa nya ke tempat mandi, saat jendra ingin berbalik, alora memanggil nama nya,
"Em.. maaf kak, bisa bantu aku bukain kancing baju belakang, ini susah.."
"Oke"
Jendra menyingkirkan rambut alora kepinggir lalu membuka kaitan dua kancing tersebut,

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Introvert
AdventureSabrina tersedot ke dalam novel favoritnya dan menjadi Alora, adik perempuan sahabat protagonis laki-laki yang tidak di ketahui oleh kakak nya sendiri. Alora adalah introvert yang jarang berinteraksi dengan orang lain. Sabrina ingin mengamati dan me...