Hi, Introvert

-Hi, introvert 18-

HAPPY READING

Hari kelulusan tiba. Alora lulus dengan nilai Terbaik Di kelas nya. Meskipun pendiam, Nilai Alora sangat bagus, Cewek itu memang pintar. Abang nya datang bersama sang mami, mereka membawa dua buah buket bunga dan satu buah buket berisi uang Untuk hadiah kelulusan Alora.

Nuel Mencoba Dan berusaha untuk datang di hari bahagia adik nya ini, Walaupun Pekerjaan nya di Luar kota masih banyak, Dan Selalu di Awasi Sang papi, Nuel tetap nekat untuk mencari cara agar Bisa datang hari ini. Karna Nuel sudah berjanji jika ia akan datang pada hari kelulusan adik nya.

"Selamat sayang, Mami bangga sama kamu." Vilo Memeluk tubuh alora dan mencium kening nya, Alora membalas dengan mencium pipi sang mami,

"Abang juga Mau peluk." Nuel ikut bergabung Memeluk Tubuh dua perempuan kesayangan nya itu.

"Selamat kelulusan Adek Abang... Semoga kedepan nya kamu sukses. Dan di lancarkan Setiap Jalan nya, Aamiin"

"Aamiin, Makasih bang, Semoga abang juga ya."

Keluarga yang terlihat harmonis namun memiliki kisah kelam di balik nya,

Tanpa mereka sadari, Ada seseorang yang memotret mereka secara diam-diam.

Sedangkan di sisi lain, Penampilan Jendra sudah rapi dengan membawa bunga serta kotak berisi kalung yang niat nya akan ia beri untuk Alora.

Seperti Niat awal nya, Hari ini jendra ingin menyatakan cinta nya kepada gadis itu.

My lora

Bisa ke taman belakang sekolah bentar? Gue tunggu di sini, ada yang mau gue omongin sama lo.
√√
13.01

Oke, tunggu bentar aku mau pamit ke mami dulu
√√
13.02

Jendra tersenyum tipis, Lalu duduk di kursi yang telah di dekor oleh orang suruhan nya, Tempat ini sudah ia dekor sedemikian rupa, Dengan makanan yang sudah tersaji di atas meja.

"Kak, Ada apa?" Biasanya Alora memanggil jendra dengan sebutan Nama nya, Namun karna Kata Nuel tidak sopan, Jadi Ia Memanggil Jendra dengan sebutan kak, mulai sekarang.

Jendra menoleh ke arah Alora. Alora yang biasanya sudah cantik, kini berkali-kali lipat lebih cantik. Berdiri di hadapan nya dengan tampang polos seperti biasa.

"Sini duduk"

Alora patuh, lalu duduk di hadapan jendra, Mata nya melihat dekorasi yang ada di hadapan nya,

"Dalam rangka apa nih?" Ujar Alora sambil menatap manik indah Jendra,

"E-m, Boleh ngomong sesuatu?" Sial, mengapa suara nya bergetar seperti ini.

"Boleh, Kakak mau ngomong apa?"

Jendra menarik tangan alora lalu menggenggam nya, Mata mereka bertemu dan saling menyelami keindahan masing-masing,

"Ra, jujur gue bukan orang yang romantis. Intinya udah lama gue suka sama lo, Gue Cinta lo ra. Kalo di tanya kenapa gue bisa cinta sama lo, gue engga punya jawaban nya. Karna Gue suka semua tentang lo---"