116 Arc 6; Hujan

3.4K 607 53
                                    

Keesokan harinya. Sesuai kesepakatan yang telah di rencanakan, bahwa mereka akan kembali wilayah timur laut. Setelah bangun Curran tidak mengingat kejadian semalam yang hampir melukai Jasvier.

Croft dan Moya juga tidak memberitahu Curran tentang kejadian itu. Moya khawatir hubungan antara Curran dan Jasvier akan memburuk, sedangkan Croft khawatir Curran akan mengembalikan plakat emas yang diberikan.

Kini, mereka sedang berada di halaman depan kediaman Crimson untuk menunggu anggota keluarga termuda dari keluarga Lester, yaitu Yuda Lester (Horation).

"Ayah," panggil Rein.

Curran melirik. "Kenapa hm?"

"Aku sudah besar, Ayah tidak perlu menggendong ku terus. Tolong turunkan aku," ucap Rein.

DEG!

Terasa sakit namun bukan luka. Terluka tapi tidak berdarah.

Pupil mata Curran bergetar, dengan jantung yang berdegup kencang. Tidak ada yang salah dari perkataan Rein, namun seolah ribuan panah menusuk jantungnya.

Sepertinya belum lama ini Rein tampak kecil dan rapuh. Kini, Rein terlihat sedikit berisi dan lebih tinggi. Bahkan berat badan tubuhnya terasa bertambah. Meskipun begitu, Curran masih ingin menggendongnya.

'Haruskah aku memotong kedua kakinya agar Rein kembali menjadi pendek?' pikir Curran.

[ Woi bangsat! ]

Suara Croft terdengar di kepala Curran dengan nada dingin dan tajam serta aura gelap yang kuat, membuat Curran merinding dan menelan ludah.

Curran segera menepis pemikirannya.

Meskipun orang lain tidak dapat menyentuhnya, namun Croft bisa melakukannya. Bahkan sempat memukulnya. Pukulan yang diberikan oleh Croft masih terbayang di benak Curran. Betapa terasa sakit pukulannya itu.

Belum lagi, Curran tidak ingin Croft membawa Rein pergi darinya.

"Rein, Ayah masih kuat untuk menggendong mu. Jadi, biarkan Ayah tetap melakukannya," ujar Curran tersenyum tipis.

Rein menatap sejenak, lalu mengangguk. "Baik."

Gilbert mendengar percakapan antara putranya dan cucunya. Tatapan matanya sedikit meredup.

Menjadi orang tua bukanlah hal sulit, namun juga tidak mudah. Tidak banyak orang tua yang dapat melakukannya dengan baik. Gilbert mengirim Curran dan putranya, agar dia menyadari untuk menjadi sosok orang tua tidaklah mudah.

Tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup, memberikan kebebasan untuk berkembang, namun juga memberi sebuah kepercayaan bahwa mereka dapat mengatasi masalah sendiri.

Dengan memberikan dukungan di setiap langkahnya, menjadi petunjuk arah saat salah jalan, dan menjadi rumah untuknya kembali pulang.

Gilbert menatap punggung Curran dengan sedikit senyuman. 'Ayah percaya kamu bisa melakukannya, Curran,' batin Gilbert.

Tak berselang lama, sebuah kereta memasuki kediamana Crimson. Dan sekarang anak laki-laki rambut biru keluar dari dalam kereta.

Curran berbalik menatap sosok ayahnya yang masih terlihat tampan nan rupawan. "Ayah, aku izin pamit," ucap Curran.

Gilbert memberi anggukan kecil. "Jaga dirimu baik-baik, kediaman ini selalu terbuka untukmu."

"Aku mengerti," sahut Curran.

"Lain kali aku yang akan berkunjung ke wilayah mu, Kak Ran," ucap Rosaly tersenyum kecil.

Curran mengangguk. "Tentu."

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang