54 Selamat tinggal

9.7K 1.4K 66
                                    

"DASAR WANITA GILA!!"

Teriak seorang pria yang kehilangan tangan kirinya akibat tebasan air dari seorang wanita berlumuran darah di hadapannya.

"Aku menjadi gila karena mu."

Ellena menyahuti dengan suara dingin. Dia merentangkan tangannya ke depan, aliran air menyelimuti seluruh tubuh pria dengan zig zag.

Sepasang netra biru Ellena menatap datar wajah ketakutan dari pria tersebut.

"Ma-maafkan aku, aku berjanji tidak akan menyentuh keluarga mu lagi. Aku bersumpah!"

Trash.

Krashh.

Aaarrrgghhh.

Ellena menyaksikan tubuh pria yang berada di depannya terpotong oleh air hingga menjadi beberapa bagian.

Dia berbalik dan melihat berbagai potongan tubuh manusia atas perbuatannya. Tubuhnya berlumuran darah, tatapannya menjadi sendu.

"Aku minta maaf karena sudah membunuh kalian."

Hening.

Tidak ada suara yang menanggapi ucapan Ellena.

Sudut mulut Ellena berkedut.

"Kalian lihat! Apa permintaan maafku dapat menghidupkan kalian kembali?!"

"Apa permintaan maafku dapat menyatukan tubuh kalian kembali?!"

"Tidak! Itu tidak terjadi."

Ellena berseru dengan suara bergetar. Dia mengatakan tanpa mendengar jawaban dari perkataannya.

Mizu menggigit bibirnya, matanya berkaca-kaca menyaksikan kondisi yang di alami oleh Ellena.

"Permintaan maaf kalian tidak bisa mengembalikan putraku kembali."

"Aku tetap tidak bisa memeluknya."

"Aararghhhhhh."

~ "Sudah cukup Elle, kau sudah membalas mereka semua."

Mizu terbang mendekat, dia mengusap punggung Ellena untuk menenangkan dirinya.

Ellena mengatur napasnya yang memburu.

Tap tap tap.

"Ya ampun, sepertinya kita datang terlambat."

Ellena berbalik ke asal suara. Dia melihat dua siluet seseorang, yang satu seorang pria dan satunya lagi seorang wanita.

"Astaga, apa kau baru saja berpesta sendirian?"

Seorang wanita rambut pink panjang yang diikat bertanya dengan senyum nakal.

"Menarik, apa baru saja terjadi pembantaian di sini?"

Seorang pria rambut biru menatap potongan tubuh manusia yang berserakan dimana-mana.

Ellena mengerutkan keningnya. Dia tidak mengenal mereka berdua.

"Siapa kalian?"

"Bukankah harusnya kau menjawab pertanyaan ku terlebih dahulu."

Splash.

Ellena mendengar suara yang terdengar dekat dengan telinganya, dia melemparkan tebasan air secara tiba-tiba.

Mizu mengedipkan matanya beberapa. Dia terkejut melihat pergerakan manusia yang berhasil lolos dari pengawasannya.

Dia menjadi serius, lalu terbang di dekat Ellena dengan sikap waspada.

Wanita rambut pink terkekeh melihat tindakan Ellena.

"Honey, berhenti bermain-main."

Pria rambut biru menegurnya.

Suddenly Became A ChildWhere stories live. Discover now