82 Pa-pantat

6.6K 952 47
                                    

Sekelompok kesatria mengawal sebuah kereta kuda melewati hutan menuju ibukota wilayah utara kerajaan Xinlaire, kota Salju.

"Sir Luke, bukankah monster tadi seharusnya berada di hutan mati? Lalu bagaimana bisa dia berada di sekitar sini?" tanya Farenzo.

Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan keluarganya, tentu saja sedikit banyaknya Farenzo tahu informasi lokasi monster di wilayah ini.

Hutan mati adalah tempat keberadaan monster. Lokasi yang masih belum bisa di tembus untuk di jadikan tempat tinggal. Tempat yang menjadi tragedi kelam di masa lalu.

Farenzo memiliki tatapan kosong di matanya. Dia bukanlah orang kuat dengan mental baja. Tidak mudah baginya untuk berdamai dengan masa lalu meski sudah melakukan pengulangan waktu.

Untuk itu, Farenzo melakukan pelarian pada sosok yang telah membuatnya sedikit tenang.

Curran Crimson, dia adalah sosok yang tidak ikut pada festival perburuan di masa lalu. Setelah mengetahui pangeran mahkota meninggal di hutan Volker, putri Kinara melakukan bunuh diri.

Sehingga, posisi pewaris tahta kerajaan kosong, untuk itu Raja William mengangkat Curran sebagai putra mahkota karena masih menjadi bagian dari keluarga Kerajaan.

Dan dia di tunjuk sebagai rekan dari putra mahkota, layaknya seorang raja dan perdana menteri. Seperti Raja William dan Tuan Andrew.

Curran adalah sosok yang dia kagumi. Berdiri di sampingnya, telah membuat Farenzo sedikit menerima masa lalunya yang kelam.

Begitu mengetahui bahwa dia telah melakukan pengulangan waktu, hal pertama yang dia pikirkan adalah keberadaan Curran yang masih sama seperti sebelumnya.

Sedikit ada perbedaan, karena sekarang Curran telah mengangkat seorang anak yang cerdas dan imut. Kehadiran Rein memberikan warna indah dalam hidup Curran.

Farenzo yakin hal itu. Karena dia bisa melihat senyuman di wajah Curran yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Kehadiran Rein juga telah membuat perubahan besar pada kejadian di masa sebelumnya. Dan Farenzo yakin itu adalah sesuatu yang positif.

Tapi, permintaan orang itu yang memintanya untuk kembali sedikit membuatnya gelisah. Karena, seperti yang dia tahu hal ini tidak terjadi di kehidupan sebelumnya.

'Semoga saja tidak ada sesuatu yang buruk terjadi,' batin Farenzo.

"Tuan muda Farenzo!"

Farenzo tersentak. Dia menoleh ke samping dan melihat tatapan khawatir dari Luke. "Ada apa?" tanyanya.

Luke menghela napas. "Sejak tadi , saya memanggil nama anda. Tapi anda hanya diam saja, apa anda baik-baik saja?"

Farenzo tersenyum canggung. "Maaf, aku tadi sedikit melamun," ucapnya.

Luke menatap dengan tatapan pengertian. 'Pasti tuan muda Farenzo merasa tertekan mendapat panggilan dari tuan Duke.' batinnya.

Luke kembali menatap ke depan, dan mulai berbicara. "Saya akan menjelaskan kembali, tolong dengarkan."

"Tentu." Farenzo mengangguk.

"Beberapa hari yang lalu, monster-monster di hutan mati bertingkah aneh. Ada sebagian dari mereka yang keluar dari hutan dan mencari tempat untuk tinggal."

"Setelah itu ada serangan bola api yang terus-menerus bermunculan hingga membakar tempat tinggal warga."

"Tuan Duke telah memberikan perintah untuk menyelidiki hal itu, namun tim yang telah pergi untuk mengintai tidak kembali lagi."

"Sudah berkali-kali tuan Duke mengirimkan bantuan pencarian atau tim pengintai, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kembali."

Luke menelan ludah. "Mungkin, karena itulah-" Luke tidak melanjutkan ucapannya begitu melihat wajah Farenzo terlihat buruk.

Suddenly Became A ChildDove le storie prendono vita. Scoprilo ora