78 PLAKK

8.1K 1K 103
                                    

Hembusan angin menerbangkan rambut merah muda milik Rein yang sedang membaca sebuah buku di hamparan rumput hijau.

[ Master. ]

"Hm."

[ Kita miskin. ]

Rein melebarkan matanya. Dia segera menutup buku bacaan, lalu menoleh ke arah Croft yang berada di sampingnya.

"Apa maksud mu?"

[ Saya telah menghitung jumlah emas yang ada di ruang inventori, dan kita telah menggunakan 2% di antaranya. ]

[ Master, kita akan menjadi miskin. ]

Croft berkata dengan suara frustasi, seolah-olah sebentar lagi dunia akan runtuh.

Rein memutar matanya jengah. Dia kembali membaca buku tentang alchemist.

Sudah seminggu berlalu, tubuhnya sudah sehat setelah sakit selama beberapa hari. Dia mulai datang ke tempat latihan Yuda dan Vira.

Ada sesuatu yang sempat membuatnya bingung, yaitu saat dirinya baru saja sembuh dari demam. Saat itu Vira datang dan berkata pada Curran bahwa dia akan menjadi pelindungnya.

Rein merasa bingung mendengar Vira yang mengajukan diri untuk melindunginya. Seingatnya, dia belum melakukan apapun yang meminta Vira menjadi babunya.

Tapi itu poin yang bagus karena Vira sendiri yang mengajukan diri.

Dan sekarang, Rein memiliki dua orang babu yang hebat.

~ "Cutie pie, Joy mau makan."

Rein melihat wajah Joy yang melayang di hadapannya. Dia menutup kembali bukunya.

"Beritahu yang lain, kita akan makan siang."

~ "Baik."

Joy berseru dengan semangat. Dia terbang menghampiri yang lainnya.

Rein bangkit dari posisinya. Dia mengambil keranjang yang diberikan oleh Mary.

[ Master, kita perlu merampok lagi agar tidak menjadi miskin. ]

"Berhenti bicara, dan beli beberapa makanan di fitur market."

Croft memasang wajah cemberut. Dia membuka fitur market, lalu membeli beberapa makanan untuk di makan.

Rein mengerutkan kening melihat penampilan Yuda, Vira, dan Moku yang terlihat berantakan.

Myuu.

Moku menghampiri tempat Rein, lalu menunjukkan kaki depannya yang terdapat duri menusuk kakinya.

Rein memegang kaki depan Moku, lalu mengambil duri dari kakinya. Kemudian, memberikan kemampuan pemulihan agar luka tersebut sembuh.

"Masih sakit?"

Moku menggelengkan kepalanya. Dia mengibaskan ekornya, lalu mengelus tangan Rein yang telah mengobatinya.

"Lain kali hati-hati saat bermain."

Myuu Myuu.

Rein mengelus kepala Moku sebentar, lalu berdiri untuk menghampiri Vira dan Yuda agar bisa mengobati luka di tubuh mereka.

"Jangan berlebihan saat bermain."

Vira sedikit meringis saat luka di lengannya mendapat sentuhan dari tangan Rein. Tapi, setelah itu Vira merasakan sensasi dingin yang mengalir.

Dan luka di lengannya sedikit demi sedikit menyusut sebelum akhirnya menghilang.

Tatapan mata Vira berbinar saat melihatnya. Seberapa sering pun dia melihatnya, Vira selalu merasa terpesona oleh kemampuan yang dimiliki oleh Rein.

Suddenly Became A ChildWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu