77 Galak

7.4K 977 51
                                    

🌹 Semua orang ingin melihat mu sukses, tapi tidak di atas mereka. 🌹

🌹🌹🌹

"Tuan Curran, burung akan terlihat indah saat terbang bebas di udara, bukan di dalam sangkar. "

"Tapi Rein manusia bukan burung."

Marry memberikan tatapan tajam pada Curran yang membuatnya langsung menutup mulut.

Marry menghela napas. Dia mengaduk teh hijau secara perlahan, lalu melanjutkan perkataannya.

"Tuan muda Rein membutuhkan waktu untuk menerima anda sebagai sosok ayahnya, meskipun anda sudah melakukan adopsi."

"Lagipula-"

Marry menjeda ucapannya. Dia meminum teh hijau dengan elegan sejenak, kemudian melanjutkan ucapannya.

"Menjadi orang tua bukan berarti tahu apa yang terbaik untuk anaknya."

Curran terdiam. Dia menunggu Marry melanjutkan ucapannya.

"Tugas orang tua adalah membimbingnya bila anak salah jalan, melindunginya saat anak terluka, menemaninya saat anak merasa kesepian, dan mendukungnya saat anak sedang berusaha."

Marry menatap langit-langit ruangan dapur yang dia tempati.

"Tapi ... Tidak semua orang tua dapat melakukan tugasnya dengan baik."

Marry menutup matanya. Dia menahan air mata yang ingin keluar saat sedikit mengenang masa lalu.

Marry kembali membuka matanya, lalu memasang wajah datar.

"Kekhawatiran adalah bentuk kepedulian, tapi bukan berarti hal itu membuat orang tua membatasi perkembangan dari seorang anak."

Sudut mulut Marry sedikit berkedut.

Dia merasa lucu pada dirinya sendiri yang tidak memiliki keluarga harmonis, namun memberikan nasehat tentang arti dari sebuah keluarga.

"Rumah adalah tempat untuk pulang. Bila orang tua bukanlah rumah yang seorang anak inginkan, kemana mereka akan pergi?"

Marry sedikit tersenyum tipis. Dia sedang menertawakan dirinya sendiri atas kalimat yang baru saja dia ucapkan.

Berbeda dengan Curran yang sedang merenungkan setiap perkataan Marry dan mencernanya dengan seksama.

Curran menghela napas.

"Terima kasih, aku mulai sedikit mengerti sekarang."

"Itu bagus."

Marry bangkit dari posisinya.

"Marry."

"Hm?"

Pergerakan Marry terhenti begitu mendengar panggilan dari Curran. Dia menatap wajah Curran yang juga sedang melihatnya.

"Sejak kecil, aku memiliki satu pertanyaan padamu. Boleh ku tanya saat ini?"

"Katakan."

"Mengapa kau tidak menikah?"

Marry memasang wajah datar.

Curran mengangkat satu alisnya. Itu memang pertanyaan yang selalu ingin dia tanyakan. Mengapa Marry dan Mark tidak menikah?

Mereka bahkan tidak memiliki kemampuan atribut api yang membuatnya tidak bisa di sentuh.

Usia mereka hampir setara dengan ayahnya, tapi mereka tidak kunjung memiliki minat untuk menikah.

Seharusnya mereka telah memiliki sebuah keluarga dan memiliki seorang anak, namun yang mereka lakukan hanyalah mengabdi pada keluarga Crimson.

Terutama pada Curran.

Suddenly Became A ChildWhere stories live. Discover now