29

3.5K 278 94
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



_________________________

"Pada dasarnya, kehilangan seseorang  yang kita cintai sangatlah menyakitkan sampai relung hati."

_Hati Yang Terluka_
______




BRAK!

Tubuhnya langsung terpental begitu saja. Mendadak seluruh penglihatan Gus Fatih seketika tidak jelas. Bau asam sudah menyeruak di indra penghirupnya. Darah segar ternyata sudah mengalir dan bercampur menjadi satu dengan air hujan.

Mobil Truk yang menabraknya pun ternyata keadaannya parah karena sang Sopir yang membelokan stir mobilnya dan menabrak pembatas jalan.

Namun, keadaan Gus Fatih jauh lebih mengenaskan. Darah terus keluar dari belakang kepalanya. Ia tidak menyangka, rasanya akan sesakit ini.

Mendadak bayangan hitam pun merenggut seluruh kesadarannya. Hujan pun semakin deras seolah ikut merasakan kesakitan dan juga kesedihan yang menimpa Gus Fatih.

Suara sirine langsung memenuhi tempat kejadian. Polisi dan juga tim medis langsung mengerumuni sang korban. Garis berwarna kuning yang bertuliskan  dilarang melintas sudah dipasangkan oleh beberapa polisi.

Tanpa banyak kata atau apa pun tim medis yang datang dengan menggunakan Ambulance langsung mengerumuni korban dan melihat keadaan sang korban.

Dan ternyata denyut nadi Gus Fatih dalam keadaan lemah. Tim medis pun langsung membawa tubuh Gus Fatih yang sudah bersimbah darah menuju ke mobil Ambulance.

Setelah kejadian kecelakaan yang tidak disengaja itu. Orang-orang yang kebetulan tengah meneduh pun langsung melihat ke tempat kejadian perkara karena mendengar bunyi dentuman yang sangat keras sehingga memekikkan telinga mereka.

Begitu terkejutnya mereka setelah melihat seorang pria yang sudah bersimbah darah tergeletak tidak berdaya. Tanpa basa-basi, mereka pun langsung menelpon Polisi dan juga Ambulance agar segera datang ke tempat kejadian.

Hujan pun semakin deras bercampur dengan rasa sakit semua orang yang melihat ke arah Gus Fatih. Melihat ada suara nada dering ponsel mengganggu aktivitas beberapa Polisi. Seorang Polisi pun mengangkat benda pipih milik Gus Fatih yang sepertinya  terjatuh pasca kecelakaan barusan.

Seorang Polisi pun mengangkat panggilan seseorang yang bernama 'Bunda Faridda' sembari akan memberitahu keadaan korban.

"Assalamu'alaikum, Nak! Kamu dimana?" ucap seorang wanita paru baya dengan nada khawatirnya.

"Maaf Bu. Dengan siapanya korban?" tanya polisi tersebut sembari mengusap seluruh wajahnya yang terkena tetesan air hujan.

"K-korban? Ini ponsel menantu saya, kan? Dia dimana?" Mendadak raut cemas Bunda Faridda terlihat ketika mendengar kata korban memasuki indra pendengarnya.

"Korban barusan dibawa oleh pihak rumah sakit karena kecelakaan dengan sebuah Truk bermuatan yang kehilangan rem untuk mengendalikannya. Saya harap ibu selaku keluarga korban segera menemani korban. Permisi."

HATI YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang