23

4.2K 300 74
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



____________________________

"ASAL KAMU TAHU FATIH! BUNDA MENITIPKAN PUTRI BUNDA UNTUK KAMU JAGA! BUKAN MALAH KAMU SIKSA!"

_Faridda Fakhriyah_

_Hati Yang Terluka_
_____________


Apa yang sebenarnya terjadi? pikir Bunda Faridda begitu lirih.

Setelah sampai di pemakaman, semua orang begitu pilu menatap ke arah Gus Fatih dan juga Umi Haida yang tak kunjung berhenti untuk menangis.

Merasa kasihan terhadap Gus Fatih seorang perempuan bercadar hitam menghampiri Gus Fatih dan ikut berjongkok di depan pusaran Kyai Zafir.

Merasa seseorang itu ikut duduk di sebelahnya, Gus Fatih pun menoleh pada netra teduh yang mendadak melihatnya.

"Gus Fatih yang sabar, ya. Aku pasti akan ada di samping Gus Fatih terus," ucapnya mendayu dan juga melirih.

Tanpa Gus Fatih sadari ternyata tangan perempuan yang tidak lain adalah Ning Tazkia pun hinggap pada bahunya.

Merasa ada yang salah dengan tindakan Ning Tazkia, Gus Fatih pun menggerakan bahunya ke belakang supaya bisa melepaskan tangan Ning Tazkia.

"Kita bukan mahram!" ucap Gus Fatih sedikit menyentak.

"Sebentar lagi kita menikah! Gus Fatih jangan lupa akan wasiat dari Abinya, Gus!" balas Ning Tazkia sedikit mengotot dan tidak ingin dibantah.

"Diamlah Ning!" titah Gus Fatih tidak mau memikirkan hal itu.

Interaksi keduanya tidak pernah luput dari pandangan seorang wanita. Bunda Faridda terus menatap  interaksi yang dilakukan oleh kedua orang itu  tanpa memikirkan suasana di pemakaman.

Bunda Faridda pun menghela napas dan berpikir positif. Mungkin perempuan yang ada di sebelah menantunya saudara perempuan Gus Fatih! pikirnya.

Melihat semua orang menatap kepada putranya dengan intens, membuat Umi Haida membalas semua tatapan orang-orang. Ia pun berujar sembari mendongak menatap Santri dan Santriwati Ponpes Darussalam.

"Kalian jangan heran akan interaksi putra saya! Setelah tujuh hari Suami saya meninggal. Putra tunggal saya akan meneruskan memimpin ponpes Darussalam! Sekaligus dengan Ning Tazkia yang akan menjadi Ibu Nyai baru kalian!" Mendengar Uminya berkata seperti itu membuat Gus Fatih mendadak sesak dan juga perih  masuk ke dalam hatinya.

Apa-apaan semua ini? Mengapa Uminya selalu memutuskan keputusan sepihak!

Bagaimana dengan Syakila? Bagaimana dengan istrinya itu?

Mendadak semua Santri dan Santriwati Darussalam  membicarakan apa yang telah diumumkan oleh Umi Haida.

Tak berbeda jauh dengan Santri dan Santriwati Darussalam yang terkejut, Bunda Faridda yang mendengar hal yang diberitahukan oleh besannya pun ikut terkejut dan membuat dadanya merasakan sesak yang amat luar biasa.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now