12

3.4K 153 2
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



_______________________

"

Lidah tak bertulang jauh lebih berbahaya daripada pisau yang yang sangat tajam."

_Hati yang terluka_
_______


"Malam pertama kita!" Sontak saja mata bulat nan bulu lentik itu membulat dan membelalak seketika. Tanda malu bercampur terkejut.

Tanpa menjawab apapun Syakila seolah tidak mendengar dan berpura-pura untuk tidur menyandar pada jok mobil yang ditumpanginya dan Gus Fatih. Melihat kelakuan istrinya, Gus Fatih hanya geleng-geleng kepala. Ada-ada saja, pikirnya.

Setelah melakukan perjalanan pada siang hari. Gus Fatih pun sampai ke pesantren pada malam hari yang diakibatkan jalanan yang macet karena ada kecelakaan mobil beruntun.

"Mas mau mandi? Syakila siapin, ya." Gus Fatih pun mengangguk dan beranjak pergi ke kamar mandi setelah semua peralatan yang dibutuhkan sudah siap.

Melihat istrinya yang tengah terbaring di kasur king size milik mereka berdua. Gus Fatih pun menghampirinya dengan keadaan shirtless kecuali handuk yang ada dibawahnya.

"Sayang! Bangun. Bersih-bersih dulu!" Merasa terganggu dengan suara seseorang Syakila pun terbangun seraya mengumpulkan cahaya uuntuk masuk ke dalam matanya.

Merasa ada yang salah sontak saja mata Syakila membulat melihat keadaan suaminya yang tidak mengenakan baju. Dan hanya handuk saja yang menutupinya.

"NGAPAIN NGGAK PAKE BAJU!!!"

Mendengar istrinya berteriak histeris Gus Fatih tertawa terbahak-bahak.

"Sana mandi! Malah nutup mata lagi!" titah Gus Fatih sembari memakai baju koko dan sarungnya untuk melaksanakan shalat berjama'ah setelah Syakila hilang dari pandangan-nya.

Assalamu'alaikum warahmatullahi ...
Assalamu'alaikum warahmatullahi ...

Syakila pun mengecup tangan kanan suaminya setelah selesai melaksanakan shalat isya berjama'ah.

"Sekarang kita shalat lagi, ya," ucap Gus Fatih yang membuat Syakila sedikit kebingungan.

"Shalat ba'da isya?" Gus Fatih pun terkekeh dengan penuturan istrinya.

"Ikuti mas, ya." Syakila pun mengangguk dan mengikuti shalat dua rakaat yang dilakukan Gus Fatih dengan dirinya.

Setelah selesai Syakila sedikit kebingungan akhirnya ia pun memutuskan untuk bertanya. "Yang barusan shalat ba'da isya, 'kan?"

"Shalat buat malam pertama kita!" Mendengar hal itu Syakila langsung merasakan perasaaan gugup menyerang rongga dadanya.

Ada yang bersemu dari dalam hatinya entah apa itu. "Kamu siap, 'kan Sayang?" tanya Gus Fatih hati-hati.

Syakila pun mengangguk menyembunyikan rona merah yang menjalar ke permukaan wajahnya secara tibat-tiba. Gus Fatih pun tersenyum hangat dan merasa bahagia.

Ya Allah jadikan rasanya malam ini selamanya untuk kami begitu pula dengan hari yang menjelang siang. Do'anya dalam hati masing-masing.

Begitulah. Mereka pun melewati malam-malam yang menjadikan mereka berdua merasa mendapat keindahan juga mendapat pahala yang sangat melimpah.

Semoga pernikahan mereka berdua tidak pernah mendapat terpaan badai yang memporak-porandakan perahu yang telah berlabuh pada tempat sesungguhnya.

🥀🥀🥀

HATI YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang