28

3.5K 257 41
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



__________________

انغون: لا يأتي الاهتمام الا من قلب يخاف غيابك

"Rasa perhatian tidak akan datang. Kecuali dari hati yang takut akan kehilangan."

_Hati Yang Terluka_
________


"Sy-Syakila kenapa, B-Bun?" Mendengar pertanyaan dari seseorang yang amat membuat Bunda Faridda kecewa membuat Bunda Faridda kembali naik pitam.

"Syakila nggak kenapa-napa!" ketus Bunda Faridda sembari mencoba menghindar dari Gus Fatih.

"Bun! Jangan berbohong." Mendengar nada memelas yang dikeluarkan menantunya pun membuat Bunda Faridda pun berakhir sedikit lunak.

"Syakila barusan drop." Jeda tiga detik karena melihat menantunya yang terlihat kaget. "Tapi, Dokter mengatakan bahwa Syakila baik-baik saja." Gus Fatih pun menghela napas lega. Pantas saja mendadak hatinya tidak karuan.

"Lebih baik kamu kembali ke Ponpes. Biarkan Syakila menjadi urusan Bunda."

"Fatih ingin menemaninya, Bun!" tegas Gus Fatih seolah enggan dibantah.

Bunda Faridda pun menghela napas. "Lebih baik kamu pulang. Takutnya kamu kecapek-an karena nunggu Syakila di sini." Mendadak pandangan Gus Fatih menajam karena bahasa 'capek' yang Bunda Faridda tuturkan.

"Apalagi tiga hari lagi kamu akan menikah!" lanjutnya tanpa menatap netra Gus Fatih yang terlihat sendu.

Detak jantung Gus Fatih pun langsung berpacu cepat setelah Bunda Faridda menyelesaikan kalimat yang seperti terpotong.

Mengapa Bunda Faridda mengetahui bahwa ia akan menikah tiga hari lagi?

"B-Bun?" Netra Bunda Faridda pun langsung berpaling ke arah Gus Fatih dan bersirobok langsung dengan mata coklat milik menantunya itu.

"Jujur dari lubuk hati yang paling dalam, Bunda sebenarnya sangat kecewa melebihi apa pun kepadamu, Fatih." Bunda Faridda berucap sembari dengan nada memelas dan juga bergetar.

"M-Maafkan aku, Bun ... " lirih Gus Fatih sangat sesak dan juga tersiksa karena ucapan ibu mertuanya itu.

Tanpa ingin mendengarkan permintaan menantunya. Bunda Faridda pun kembali melanjutkan pembicaraannya.

"Jika memang itu sebuah keputusan terbaik menurut kamu untuk diambil, Fatih. Bunda cuman minta satu hal__" Bunda Faridda mendadak menghela napas terlebih dahulu untuk menjeda kelanjutannya. "Kamu lepaskan putri, Bunda."

Deg!

Sungguh, hati Gus Fatih langsung hancur berkeping-keping setelah ibu mertuanya menyuruhnya agar melepas istrinya sendiri.

Mana yang harus Gus Fatih pilih? Melepaskan atau mempertahankan?

Sungguh hatinya sangat dilema. Mengapa kisah cintanya harus berakhir tragis seperti ini?

"B-Bun?" Tanpa menunggu jawaban kepastian dari Gus Fatih. Bunda Faridda langsung melengos untuk memberi waktu agar Gus Fatih dapat merenungkan kesalahannya sekaligus merenungkan jawaban dari kepastiannya.

"Ya Allah ..." Gus Fatih melirih bingung akan dua pilihan yang harus ia pilih.

🥀🥀🥀

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now