21

5.1K 309 108
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



________________________________

"M-menikahlah dengan N-ning Tazkia ...  Dan jangan sakiti S-Syakila. Buat dia bahagia, Nak ..."

_Zafir Husein_

_Hati Yang Terluka_

_________


"Maafkan Mas, Zaujati ... " lirih Gus Fatih menunduk.

"DOKTER BERBOHONG, 'KAN! JAWAB SAYA!" Kesadaran Gus Fatih seolah terenggut, terambil paksa ketika seseorang berteriak sangat kencang.

"Syakila pasti nggak koma 'kan, Dok?" lirih Aisha meluruhkan badannya yang terasa sangat lemas.

Melihat itu semua Kinara dan Elfisya membantu Aisha yang tiba-tiba menangis histeris. Mereka berdua pun mengangkat tubuh Aisha yang terduduk lesu dan lemah.

Dengan langkah kaki yang gontai dan terasa sangat lemas. Gus Fatih terus berjalan menghampiri ketiga insan yang saling menguatkan satu sama lain itu.

Melihat kedatangan seseorang, membuat Aisha mendongakkan kepalanya. Kepalan tangannya semakin erat ketika ia melihat sosok yang menjulang tinggi itu datang menghampiri istrinya yang tengah sekarat.

"GUS NGAPAIN KE SINI?! TIDAK CUKUP 'KAH, GUS MEMPERLAKUKAN ISTRI GUS BAK GUDIK YANG HINA MELEBIHI ANJING?!" Aisha berteriak menggema dan histeris menatap nanar kepada Gus Fatih yang malah menitihkan air matanya.

Kinara dan Elfisya sedikit shock mendengar fakta yang sebenarnya. Syakila istri Gus Fatih? batin mereka berdua sedikit kaget.

"Maafkan saya Aisha ... Maafkan saya!" Aisha menggeleng lirih kemudian beranjak dari ruangan UGD menuju ke taman rumah sakit.

Aisha terus menangis histeris menumpahkan semua emosinya selama ini. Bukankah dirinya gagal untuk menjaga Syakila? Ia telah ingkar kepada Arshaka.

"Maafkan aku, Aydan ... " Aisha melirih pilu dan menatap kosong ke arah depan jalan.

"Ayo, pulang!" ajak tiba-tiba seorang laki-laki yang tidak lain adalah suaminya sendiri.

Aisha pun menggeleng kemudian tanpa aba-aba ia peluk Gus Azzam sangat kencang sehingga mengakibatkan Gus Azzam sedikit terhuyung ke belakang.

"A-aku gagal, M-Mas ... " 

"Shut ... Kamu udah berhasil! Nggak ada yang gagal menjaga Syakila. Kamu sudah berusaha menjaga Syakila sebaik mungkin." Gus Azzam mencoba menenangkan istrinya agar tidak terlalu kecewa. Ia usap punggung istrinya yang bergetar sangat kencang. Aisha malah semakin menangis sesenggukan. 

Sedangkan, di lain tempat terlihat seorang Suster mendorong brankar yang Syakila gunakan untuk menuju ruang inap. Melihat keadaaan istrinya yang memprihatinkan membuat Gus Fatih semakin melemas.

"Bentar, Sus!" cegat Gus Fatih seraya langsung menggenggam tangan Syakila yang terasa sangat dingin.

"Maaf Pak! Kami harus memindahkan Pasien ke ruang inap!" Suster pun langsung mendorong brankar Syakila. Pegangan tangan Gus Fatih terhadap Syakila pun terlepas secara perlahan.

Buliran bening pun kembali menetes dari kedua matanya. Gus Fatih pun mengusapnya secara kasar kemudian berbalik menatap nanar kepada kedua sahabat istrinya.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now