08

3.6K 189 4
                                    

Part sedikit panjang!! Janlup Vote Sayang!!😚

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



____________________________

"Dan sesungguhnya, Allah itu bersama
orang-orang yang (senang) berbuat baik."

_Q.S Al-Ankabut (29:69)_

_Hati yang terluka_
______________


"Astagfirullah ... sakit sekali." Syakila merintih karena terjatuh ketika mengambil  koper terakhir milik Umi Haida. Sepertinya kakinya berdarah karena tergores cukup panjang pada sebuah ranting yang ada di halaman Ndalem belakang.

"Syakila! Syakila!" terdengar teriakan Gus Fatih memanggil namanya. Ingin menjawab dirinya dibelakang Ndalem. Tapi, Syakila urung karena takut Gus Fatih khawatir melihat kondisinya.

"Astagfirullah ... kamu kemana Kila." Gus Fatih melirih karena tidak menemukan istrinya.

"Syakila tadi izin ke Asrama, Fatih! Kamu masuk saja ke dalam kamar. Istirahat!" Umi Haida menyahut dan membohongi Fatih bahwa Syakila telah pergi.

Fatih yang mendengar itu pun sedikit lega. "Baiklah Umi. Fatih ke dalam dulu." Haida pun mengangguk dan mengunci pintu Ndalem.

Merasa hari sudah menjelang malam, Syakila pun bergegas beranjak dengan
menahan ngilu pada kakinya yang tergores.

Baru saja dirinya sampai di depan pintu utama Ndalem, tapi sayang keadaannya seperti hening dan terlihat terkunci. Syakila pun memutuskan memasuki kobong Al-jannah walau dengan kaki yang sedikit terpincang -pincang.

Tok! Tok! Tok!

"Aduh, malam-malam gini, siapa sih?" Elfisya terbangun karena mendengar ketukan pintu. Dia pun membuka perlahan sambil mengucek kedua matanya.

Baru saja melek, betapa terkejutnya ia melihat Syakila yang ada di hadapannya.
"Astagfirullah! Lo ngapain pulang jam 00.00 gini Kila. Siang 'kan, bisa?" Elfisya sedikit mengegas kepada Syakila yang pulang setelah empat hari izin.

"Hhe. Sampainya jam segini." Elfisya pun mengangguk dan menutup pintu kembali setelah Syakila masuk.

"Gue tidur lagi, ya. Ngantuk gue." Elfisya pun beranjak dan menaiki kasurnya yang ada di atas ranjang milik Aisha.

Syakila pun sedikit lega karena  Elfisya yang tidak memperhatikan dirinya.
Ia pun beranjak ke toilet kemudian mengganti bajunya dan mengobati luka pada kakinya.

Setelah selesai, Syakila pun beranjak tidur menaiki ranjang di atas Kinara, walau sedikit kesakitan karena kakinya yang terluka tertekan akibat pergerakannya.

Baru saja terlelap tiga jam. Syakila harus terbangun kembali karena ketukan pintu yang sangat keras. Aisha, Kinara, dan Elfisya pun ikut terbangun karena terkejut.

"QIYAUMUL LAIL! JANGAN PADA TELAT!"
teriakan pengurus keamanan itu pun sangat mengganggu semua Santriwati tidur termasuk tidur lelap Elfisya.

"Ck! Padahal lagi enak tidur!"

"Sudah-sudah. Ambil wudhu dan langsung ke Masjid." Semuanya mengangguk tanpa menyadari bahwa Syakila telah ada di kamar mereka berempat.

"Lho Kil. Kamu udah pulang? Kapan?" Aisha bertanya heran setelah pandangannya mengarah ke atas ranjang Kila.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now