16

5.4K 239 28
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



___________________________

"Kamu tinggal memilih saja Fatih. Menceraikan Syakila atau menduakan Syakila!"

_Haida Zahratussalamah_

_Hati yang terluka_
_____________


"SYAKILA! SYAKILA! JANGAN TINGGALIN MASSSS!!!" 

Merasa terganggu dengan suara seseorang yang memanggil namanya. Syakila pun mengerjapkan kedua matanya dan  langsung terbangun.

Melihat suaminya yang mengingau dan menangis sangat kencang sembari memanggil namanya membuat Syakila langsung membangunkan suaminya.

"Mas! Bangun! Istighfar!" Syakila berteriak sangat kecang menepuk pipi suaminya yang terlihat sangat gelisah.

Merasa pipinya ditepuk seseorang Gus Fatih langsung terbangun dan memeluk Syakila sangat erat dan juga kencang.

Dengan lirih ia bergumam. "Jangan tinggalin Mas ... Jangan tinggalin Mas ..."

"Nggak. Syakila disini bersama Mas. Syakila nggak kemana-mana, kok!" ujar Syakila menenangkan suaminya yang bergetar hebat dengan napas yang terengah-engah.

"Mas kenapa? Mimpi buruk?" Syakila berusaha menenangkan pikiran suaminya yang kentara sangat cemas dibarengi rasa khawatir yang sangat berlebihan.

Gus Fatih menggelengkan kepalanya. Ia pun mengusap sisa air mata yang ada di sudut matanya. "Mas nggak apa-apa."

Syakila pun mengangguk dan turun dari ranjang mereka berdua. Netra Gus Fatih pun mengikuti kemana pergerakan istri mungilnya itu. Ternyata Syakila membawa segelas air putih dan diberikan kepada dirinya.

"Minum dulu, Mas!" ujar Syakila kemudian duduk di samping ranjang.

Gus Fatih pun mengangguk dan langsung meneguk segelas air putih yang diberikan istrinya hingga tandas. "Makasih, Sayang!" ucap Gus Fatih seraya menyimpan gelas di atas nakas samping kasurnya.

"Sama-sama."

🥀🥀🥀

Matahari begitu terik dan menyengat pada kulit. Terlihat seorang perempuan berjilbab lilac tengah menyebrang jalanan yang cukup ramai oleh pengendara beroda.

Kakinya pun ia langkahkan ke sebuah apotek terkenal yang ada di Pesantren Darussalam.

"Permisi Mbak!" Merasa dirinya dipanggil, perempuan itu pun menghampiri wanita muda yang memanggilnya.

"Ya Mbak. Butuh sesuatu?" tanya-nya.

"Eum ... saya beli testpack dua Mbak!" ucap wanita muda tersebut yang tidak lain adalah Syakila.

Apoteker itu pun mengangguk dan menyondorkan dua buah testpack yang dipinta oleh Syakila. "Totalnya lima puluh ribu, Mbak!" Syakila pun mengangguk dan memberikan kertas berwarna biru.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now