14

3.6K 176 0
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



_____________________________

  "Jangan menggangam apa yang tak muat di tangan, jangan mengejar apa yang langkah kakimu tak sampai.

~ Ustadz hanan attaki~

_Hati yang terluka_
________________


Terdengar suara ricuh dari dalam ruang UGD. Dokter perempuan yang menangani seorang pasien yang tengah terbaring lemah lantas menghela napas gusar. Ia butuh persetujuan keluarga pasien untuk memeriksa lebih lanjut. Denyut nadi sang pasien perempuan sangatlah lemah.

Memutuskan akan keluar dari ruangan UGD. Langkahnya terhenti karena suara lirih seseorang. "D-Dokter ... " lirihnya sangat pelan seakan-akan nyawanya sedang ada di ambang  kematian.

"Alhamdulillah! Kamu sadar, Nak!" lega Sang Dokter mengucapkan syukur.

"Ada hal penting yang harus saya katakan pada keluargamu. Kamu di sini saja, ya!"

Baru pertama melangkah, langkah kakinya terhenti karena tangan sang pasien yang mencegah. "Kenapa?" cemas Dokter itu yang bernama Gina Saraswati.

Perempuan yang tidak lain Syakila sendiri tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya tanda, Tidak! 

"J-jangan bilang hal b-buruk!" kata Syakila seraya meneteskan air mata yang sedari tadi menumpuk di pelupuk matanya.

"Tapi keluargamu harus tahu, Nak!" kilah Dokter Gina dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

Syakila tetap menggeleng. "Bilang saja, tidak u-usah khawatir." Karena merasa kasihan dan sedikit iba. Dokter Gina pun lantas mengangguk tanda setuju.

"Tapi, setelah ini kamu harus check ke Dokter kandungan, ya!" titah Dokter Gina seraya melenggang pergi meninggalkan Syakila yang terbengong dan sedikit terkejut.

Apa yang baru saja ia dengar? Dokter kandungan? Apa benar ia tengah mengandung? Apa benar cahaya dalam hidupnya akan segera hadir?

Senyum simpul terbit di bibir mungil nan indah itu. Suaminya pasti akan merasa senang dan bahagia. Karena harapan mereka di dua bulan terakhir ini akhirnya akan terkabul oleh Allah. Semoga saja. Harap Syakila.

Cklek!

Mendengar suara pintu UGD terbuka. Lantas dua orang yang sedang menunggu Syakila pun beranjak dari duduknya. Dengan rasa panik dan bercampur rasa khawatir.

Aisha langsung saja menyerbu Dokter Gina dengan banyak pertanyaan. "Gimana Dok? Syakila baik, 'kan? Nggak terjadi apa-apa, 'kan?" tanya Aisha bertubi-tubi.

Mendengar nada cemas yang dikeluarkan istrinya. Lantas Gus Azzam langsung mendekap hangat sang Istri. Dengan mengusap pelan bahu sang istri sembari mendengar penjelasan dari Dokter perempuan yang ada di hadapan mereka berdua.

Dokter Gina pun memejamkan kedua matanya guna menghilangkan raut wajah yang terlihat sedih. "Pasien baik-baik saja. Kalian tebus obat yang telah saya tulis ini, ya!" Dokter Gina pun mengulurkan secarik kertas yang sudah tertulis nama obat yang harus mereka tebus.

HATI YANG TERLUKATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon