Bagian empat puluh satu

2.4K 75 16
                                    


||41. no one can be trusted?

"Turunkan ekspetasi mu, jika tidak ingin jatuh dalam sebuah kata 'kecewa'"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Turunkan ekspetasi mu, jika tidak ingin jatuh dalam sebuah kata 'kecewa'"

-blue-

Pemuda itu melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa. Ia melihat papan nama ruangan yang digantung di atas pintu. Ia semakin mempercepat langkahnya lalu masuk ke dalam ruangan tersebut. Dengan terburu-buru, ia mendekat ke ranjang yang di tempati gadis yang kini masih memejamkan matanya.

Ia mengusap rambut gadis itu dengan sayang. Namun pergerakan kecilnya membuat gadis itu membuka kelopak matanya. Ia tersenyum manis saat mata itu terbuka sempurna.

"Gue khawatir banget saat denger lo masuk rumah sakit lagi. Mamah udah ceritain semuanya." Gadis itu tetap mempertahankan tatapan datarnya. Ia tau jika laki-laki di depannya ini sangat khawatir padanya. Terlihat jelas di pancaran kedua matanya.

"Kenapa diam aja, hm? Maaf gue nggak bisa jagain lo. Gue janji, orang yang udah buat lo kayak gini bakal gue habisin." Ujarnya. Namun tetap tidak ada sahutan dari sang gadis.

"Bahkan para bajingan itu. Gue bersumpah akan bunuh mereka semua, sayang." Rahang laki-laki itu mengeras. Kilatan emosi terpancar, dan tentunya disadari oleh gadis itu.

"Pergi!" Laki-laki itu menatap sang gadis yang menatap dingin ke arahnya. "Gue bilang pergi!"

Laki-laki itu tak mengindahkan ucapan gadis itu. Ia tetap berada di tempat meski dirinya telah diusir. "Kenapa? Kenapa harus pergi?"

"Perlu alasan?" Laki-laki itu mengangguk. "Perlu. Gue kesini karena memastikan kondisi lo. Gue khawatir sama lo dan dengan mudahnya lo ngusir gue?"

Gadis itu memejamkan matanya sesaat. Ia lupa jika laki-laki dihadapannya ini sangat keras kepala. "Bentar lagi temen-temen gue dateng. Please jangan buat masalah."

"Cuman temen-temen lo kan? Tidak masalah." Gadis itu merasa frustasi. Ayolah, tinggal beberapa menit lagi temannya akan datang dan ia masih susah sekali mengurus lelaki keras kepala ini.

"Zarel, gue beneran lagi pusing. Pergi dari sini! Stop buat nambah-nambah masalah." Ujar gadis itu.

Zarel, laki-laki itu terkekeh. Ia mendekatkan wajahnya pada telinga gadis itu. "Gue tau, lo berada di titik kebimbangan kan."

Gadis itu mengepalkan tangannya. Ia menatap Zarel yang kini telah menjauhkan wajahnya. "Percaya gue. Maka semuanya akan baik-baik saja."

Zarel menaikan kembali kupluk hoodie nya, untuk menutupi kepalanya. "Gue pergi. Ingat, lo selalu berada di bawah pengawasan gue." Ia mengelus puncuk kepala gadis itu, lalu pergi keluar dari ruangan sambil memakai masker hitamnya.

Tak berselang lama, pintu ruangan kembali terbuka membuat gadis itu kembali mendongak, menatap siapa yang kembali datang.

"Kajesha, lo baik-baik aja?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BAD COUPLE [VELJESHA]Where stories live. Discover now