bagian dua puluh enam

4.9K 192 16
                                    

||26. Jangan tinggalin gue.

 Jangan tinggalin gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Layaknya mutualisme. Aku yang memiliki kamu sebagai rumah dan kamu yang mempunyai aku yang siap juga di jadikan rumah."

-Agathaveya Kajesha Ailyvora-

Kajesha duduk termenung di bangku cafe taman itu. Tatapannya lurus dengan tangan yang mengaduk-aduk jus alpukat miliknya. Otaknya berkelana, memutar ingatan beberapa jam lalu saat bersama dengan Archie, ayahnya.

-flashback on.

"Kajesha, permasalahan antara papa sama mama kamu, itu biar jadi urusan kita berdua. Kamu, tidak perlu mengetahuinya." Kajesha menatap Archie dengan tatapan tidak percaya.

"Urusan kalian berdua? Oh gitu?!. Lalu, kenapa Jesha yang harus kena imbasnya?"

"Kena imbas apa maksudmu? Papa sama mama tetep sayang sama kamu. Kerja buat kamu, di sekolahin, uang jajan dan segalanya." Kajesha berdecih sinis.

"Papa pikir, Jesha cuman butuh harta? Nggak, pah!"

"Mungkin papa dan mama tetap sayang sama Jesha. Hidup Kajesha nggak pernah kekurangan. Tapi dibalik semua itu, Kajesha selalu nggak tenang hidup. Jesha selalu ingin papa sama mama pulang dan punya waktu buat Jesha. Tapi saat kalian pulang, Jesha justru bingung sendiri. Harus seneng apa malah sedih?"

"Karena apa? Karena kalian pulang selalu membawa masalah dan berujung pertengkaran. Papa pikir, Jesha nggak capek dengernya? Jesha capek, pah!" Ujar Kajesha.

Archie terdiam mendengar penuturan anaknya. Entah apa yang harus ia katakan kepada putri satu-satunya ini agar mengerti.

"Kajesha, kamu harus ngerti! Nggak semuanya papa kasih tau ke kamu. Ini permasalahan orang dewasa, kamu tidak perlu mengetahuinya!!"

"Permasalahan orang dewasa? Papa pikir, Kajesha anak kecil, iya?" Tanya Kajesha tidak percaya.

"Aku udah besar, pah. Udah mau 17 tahun. Udah seharusnya Kajesha tau! Apalagi ini menyangkut keluarga aku sendiri!!"

"Papa jelaskan pun kamu nggak akan mengerti. Sudah lupakan!" Archie kembali duduk di kursinya.

"Jesha nggak ngerti karena nggak ada yang ngejelasin ke Jesha. Kalian pikir, anak kalian ini bahagia?" Kajesha menggeleng.

"Nggak sama sekali, pah!" Archie memejamkan matanya. Ia kembali membuka kedua matanya lalu menatap ke arah sang anak.

"Kamu ingin tau sesuatu?" Kajesha terdiam, lalu mengangguk yakin. Archie menghela nafas, dia kembali berdiri dan berjalan lebih ke depan. Kajesha menunggu jawaban sang ayah dengan terus menatap punggung tegap Archie.

"Kamu sendiri yang mengatakan jika kamu sudah besar, Jesha. Dan seharusnya kamu ngerti, papa sama mama kamu mempunyai hubungan yang sangat tid---"

BAD COUPLE [VELJESHA]Where stories live. Discover now