bagian dua puluh lima

4.7K 154 10
                                    

||25. Titik permasalahan Archie dan Levina.

"Jika bisa, aku ingin sekali menghilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jika bisa, aku ingin sekali menghilang. Menghilang seolah-olah tidak pernah ada dan tidak pernah melihat sebuah dunia."

-blue!!-

Kajesha menatap datar bangunan tinggi di depannya. Dia menghembuskan nafas berat sebelum keluar dari mobilnya. Dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, Kajesha berjalan dengan angkuh memasuki gedung perusahaan milik ayahnya. Pakaian seragamnya masih lengkap melekat di tubuh body goals nya.

Langkahnya terhenti di meja resepsionis. Dia melepas kaca mata hitamnya. Tiara, resepsionis yang sudah mengenal Kajesha pun sedikit menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Selamat siang, nona Kajesha." Kajesha yang tadinya menatap sekeliling koridor pun berganti menatap Tiara. Bibirnya tersenyum manis, menatap perempuan dengan pakaian sopan dan rapi yang memiliki wajah cantik itu.

"Halo, kak Tiara. Aku kesini karena di suruh sama tuan Archie." Tiara terkekeh, saat mendengar Kajesha memanggil ayahnya sendiri dengan sebutan seperti rekan-rekan kerja lainnya.

"Why? Apa yang lucu, kak? Apakah tuan Archie sedang tidak ada?" Tiara semakin tertawa melihat tingkah anak dari bosnya itu. Kajesha tersenyum tipis melihatnya.

"Udah udah, kamu ini. Papa kamu ada di ruangannya." Ujar Tiara menghentikan tawanya. Jangan heran melihat hubungan antara resepsionis dengan anak bos itu terlihat sangat akrab.

Mereka memang sudah akrab layaknya adik kakak. Kajesha yang sudah menganggap Tiara sebagai kakaknya dan begitupun sebaliknya, Tiara yang sudah menganggap Kajesha sebagai adiknya. Hubungan mereka dekat karena Tiara adalah sepupu dari Alana. Bukan sepupu kandung, melainkan sepupu angkat. Bibi Alana mengangkat seorang anak dari panti asuhan, yang tak lain adalah Tiara yang saat itu usianya sudah 10 tahun.

Tiara juga sering di tugaskan untuk mengurus hal-hal yang bersangkutan dengan Kajesha. Entah kenapa Archie lebih memilih Tiara yang ber posisi sebagai resepsionis untuk menangani Kajesha di banding memerintah sekertaris nya. Mungkin karena melihat kedekatan mereka.

"Hehe... Yaudah kalo gitu, aku ke ruangan papa dulu ya. Bay-bay kakak ku tercinta." Tiara menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kajesha. Dahinya mengernyit saat melihat kaca mata yang terletak di meja nya.

"JESHA KACA MATA KAMU!!" Beberapa orang yang duduk di ruang tunggu untuk interview pun menoleh ke arah Tiara yang tiba-tiba berteriak. Tiara tersenyum kikuk, kemudian duduk kembali guna menutupi mukanya yang memerah karena malu.

"Astaga, Tiara malu, ibu." Batinnya.

Kembali kepada Kajesha. Gadis itu kini sudah tiba di lantai tujuh. Dia keluar dari lift dan seperti biasa, jalannya begitu angkuh. Kakinya melangkah menyusuri koridor yang mengarah ke ruangan ayahnya.

BAD COUPLE [VELJESHA]Where stories live. Discover now