bagian tiga puluh enam

2.8K 78 3
                                    

||36. Antara keindahan senja dan Kajesha||

"Aku harap hubungan kita bukanlah seperti sebuah senja yang keindahannya hanyalah sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap hubungan kita bukanlah seperti sebuah senja yang keindahannya hanyalah sementara."
-Agathaveya Kajesha Ailyvora-

"Awss.. shhh.. pelan-pelan ege. Sakit!" Ralfa meringis saat kapas beralkohol itu mengenai sudut bibirnya. Megan memutar bola matanya malas.

"Ck, ini juga pelan, paok!" Kesal Megan. Bagaimana tidak kesal? Megan sudah sangat pelan mengobati luka bekas bogeman para anggota syaiton. Namun lihatlah, Ralfa selalu meringis setiap saat dan memakinya.

"Pelan apaan, anjing. Ini jelas sak-- AKHHH!" Ralfa refleks berteriak saat Megan dengan sengaja menekan luka nya. Ia menatap tajam sang pelaku yang kini menatapnya dengan datar. 

"Cupu." Ejek Megan, membuat Ralfa semakin ingin menenggelamkan si manusia game itu ke dasar sungai Amazon.

"Diem." Suara dingin Marvel menghentikan tingkah keduanya. Laki-laki itu menatap serius ke arah Ralfa yang sudah mulai ketar-ketir.

"Berapa orang yang ngeroyok lo?" Tanya Marvel. "T-tujuh, bb-bos." Gagap Ralfa.

"Darlene sempet bantu gue buat ngelawan, tapi dia malah kena tendang." Lanjut Ralfa. Ah iya, ngomong-ngomong soal Darlene, gadis itu sedang diantar oleh Leo ke rumahnya.

"Lalu?" Ralfa menghela nafas. Bibirnya robek, membuat ia sedikit kesusahan berbicara, namun Marvel seakan menuntut penjelasan darinya.

"Saat gue lawan sendirian, mereka main belakang hingga akhirnya gue tumbang. Tapi entah datang darimana, ada tiga orang pakai masker bantu gue lawan anak-anak Clayton, Vell." Jelas Ralfa.

Marvel mengernyitkan keningnya. "Siapa mereka?" Ralfa menggelengkan kepalanya. "Gue nggak tau siapa mereka, Vell."

"Tapi gue sempet nemuin sejenis pin, punya salah satu dari mereka. Pin itu bergambar elang dan ada tulisan di bawahnya. Kalo nggak salah 'mS2' itu tulisan yang tertera." Ujar Ralfa.

"mS2? Apa itu?" Beo Megan. Ralfa mengedikan bahunya acuh. "Kagak tau gue." Jawabnya, lalu beralih menatap Verrel.

"Artinya apa, Rel?" Verrel menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa nanya gue?" Tanya balik Verrel.

"Kan lo yang suka tau. Diem tapi sekalinya nyeblak sangat di luar ekspektasi dan prediksi BMKG." Ucap Ralfa nyleneh.

"Nggak semuanya gue tau." Ujar Verrel. Mereka semua mengangguk. "Bener sih."

"Saggura?" Semua pasang mata kini tertuju kepada sang leader. Marvel tampak sangat serius kali ini, membuat aura kepempimpinannya sangat terasa.

"Ralfa bilang, ada lambang elang bukan? Dan Saggura punya ciri khas lambang elang." Simpul Marvel. Semua orang berpandangan.

"Masuk juga. Tapi, kenapa mereka bantu kita?" Tanya salah satu anggota Clavius.

BAD COUPLE [VELJESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang