bagian tujuh belas

4.5K 170 2
                                    

||17. Melebihi kata berarti.

"Cowok yang bilang setia itu, bukan tulus yang dia maksud

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cowok yang bilang setia itu, bukan tulus yang dia maksud. Tapi maksud dari setia itu adalah, setiap tikungan ada janda."
-Agathaveya Kajesha Ailyvora-

"Kajesha berani beda."
-Ralfanza Generio-

Keempat laki-laki itu berjalan di koridor rumah sakit. Ralfa dengan gaya songongnya menyugar rambutnya ke belakang saat berpapasan dengan salah satu perawat yang menurutnya cantik. Leo dengan senyuman manisnya seakan manusia paling soft boy itu membuat beberapa gadis yang berada di sana menatapnya salting.

Jangan tanyakan Megan. Laki-laki berkaca mata itu tentu berjalan dengan mata yang terus fokus kepada ponsel yang ia miringkan. Verrel pun harus selalu menggeser tubuh Megan jika anak itu hampir menabrak tembok, tiang dan orang-orang yang berlalu lalang.

"Meg, udahan mainnya. Fokus jalan dulu." Peringat Verrel, namun tak di hiraukan oleh Megan.

"Meg---"

Brukk!!

"Anjing." Umpat Megan refleks saat seseorang tiba-tiba menabraknya dengan keras, hingga ponsel mahalnya terjatuh ke lantai.

Laki-laki dengan jaket hitam itu sedikit menundukkan tubuhnya sebagai permintaan maaf, lalu kembali berlari tanpa sepatah katapun. Mereka berempat menatap heran orang tersebut. Mereka tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup oleh masker dan juga ia memakai topi.

"Siapa tuh, kok arah nya dari ruangan Kajesha?" Tanya Leo dengan tangan yang ia letakkan di bahu Ralfa.

"Hooh. Atau jangan-jangan?" Mereka saling bertatapan, lalu sedetik kemudian langsung berlari menuju ruangan Kajesha.

Brakk!!

Pintu terdorong oleh mereka berempat. Kajesha sontak menoleh kaget mendengar suara grusak-grusuk dari arah pintu. Mereka berempat langsung menghampiri Kajesha, membuat gadis itu kebingungan.

"Ngap---"

"Tadi ada orang masuk ke sini?" Tanya Leo, mendekati Kajesha.

"Enggak. Nggak ada." Jawab Kajesha cepat. "Jujur, Jesh!" Tekan Megan. Pasalnya, hanya ruangan Kajesha yang berada di area lorong yang laki-laki berlari tadi berasal.

"Iya gue jujur. Orang nggak ada yang kesini." Mereka berempat saling bertatapan. Entah mereka percaya atau tidak, tapi jika di lihat dari Kajesha yang menjawab dengan sedikit gugup dan juga mengalihkan tatapannya ke arah lain, membuat mereka sedikit curiga.

"Oke, lupain. Mungkin tadi dia nyasar kali." Ujar Verrel menenangkan. Mereka pun menganggukkan kepalanya. Namun tanpa di sadari, Kajesha menghela nafas lega.

"Lo jadi pulang hari ini, Jess?" Kajesha mengangguk. "Iya lah. Ngapain lama-lama di sini, sumpek tau nggak." Sinis Kajesha.

"Yeu, biasa aja, malih!" Ujar Leo tak kalah sinis. Sebelum Kajesha membalas ucapan Leo dengan perkataan pedasnya, pintu ruangan lebih dulu terbuka.

BAD COUPLE [VELJESHA]Where stories live. Discover now