37. Ujian Kelulusan

82 10 17
                                    

hallo bubbles 🙌
siapa yang uda nungguin part selanjutnya ni? wkwkwk... sabar ya... dri kemarin dapet spam komen terus buat next ahahah...

oke-oke... sekarang kalian bisa langsung scroll kebawah buat baca! tapi.... jangan lupa untuk vote dan komen ya!

makasiii...💙
happy reading All...✨

•••

Selamat pa-lah... ni umatnya pada kemana ni? tau gitu gue bangun jam 6 sore aje."

Ale baru saja memasuki ruang kelasnya di pagi buta. Tetapi sama sekali tak ada penghuni di dalam kelas, bangku masih tersusun rapi di posisinya. Hari ini Ale tidak berangkat bersama sahabat-sahabatnya dengan alasan hanya dirinya saja yang tahu. Ah sudahlah...

Ale menghembuskan napasnya pelan dan melirik ke arah arloji di tangan kanannya. Matanya mendelik sempurna ketika sadar kalau sekarang masih menunjukkan pukul setengah tujuh kurang. Ini adalah rating jam kedatangan paling cepat untuk anak-anak SMA Purna Bakti, karena mengingat mereka masuk pukul 8 pagi.

Ale menghela napasnya untuk kesekian kali dan mulai duduk di bangkunya.

Beberapa menit berlalu. Rasanya kelas tetap tak ada perubahan, sama sekali belum ada manusia yang memasuki ruang kelas selain dirinya.

"Buset dah kagak ada yang masuk. Pada cuti ape bagimane ni?" dumel Ale prustasi.

Duarrr!

Pintu kelas tiba-tiba di ketuk sedikit keras oleh seseorang hingga membuat Ale yang seorang diri terlonjak kaget.

"Buset dah, perasaan di kelas ni gak ada gembel." cerca Ale.

"Ngapain om?" tanya Ale.

"Ngamen bro..." Rafian berlagak memainkan gitar ghoib di ambang pintu kelas.

"Stresss..." celetuk Ale.

"MEET PAGIII!" teriak Najean yang muncul tiba-tiba dibelakang Rafian.

"Hah ini nih, fans. Hai fans... good morning..." seru Ale dari bangkunya.

"Siapa ya?" ujar Najean santai sembari berjalan ke arah bangkunya.

"Orang ngangong!" ucap Ale.

Tepat di pukul 07.07 wib. Kelas telah di penuhi oleh tiga manusia freak cowo brandalan. Seakan-akan seperti milik kelas pribadi, mereka bergelak tawa di dalamnya tanpa gangguan murid lainnya. Entahlah, tak tahu kemana perginya beberapa murid di kelas mereka hingga bisa membuat kelas benar-benar terasa sangat sepi.

"Pada kemana semua?" tanya Rafian.

"Janjian libur kali." seru Najean.

"Gak sama Sakia lo?" tanya Ale pada Najean.

"Gak! Dikira gue ojeknya..."

"Tapi pacar lo?"

"Ngomong lagi lo, gue hetsot pala lo!" ucap Najean tajam pada Ale.

"Hai...!"

Seakan-akan tak memedulikan Najean, dia menyapa seseorang yang baru saja masuk ke dalam kelas.

"Heh, nape lo begitu?" tanya Ale.

Dari depan kelas terdapat Saqeela bersama kekasihnya yang beriringan masuk. Raut wajah Saqeela nampak merenggut dan memicing ke arah Ale.

"Masih pagi kok udah bau sampah!?"

"Buset, siapa?" tanya Rafian.

"Ale." Saqeela membalas dengan menutup hidungnya menggunakan tangan kanan seraya berjalan ke arah bangkunya.

Ancaman Cowo Brandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang