35. Motor-motoran

72 9 15
                                    

spesial malam minggu, bluve mau double up!!!😍👏🏻

bubbles? bisa ramein?
fiks bisa! iyakan? harus bisa siii...

•sebelum baca, pastikan uda nekan tombol vote!
•selesai baca, pastikan uda ninggalin jejak komentar!

atas perhatiannya, bluve ucapkan terima kasii🙏🏻

happy reading💙

•••

Tin... Tin...

Saqeela yang sedang asik mengescrol media sosialnya pun tiba-tiba dikagetkan dengan suara berisik klakson motor yang terdengar asing. Bagaiman tidak asing kalau saja suara klakson itu terdengar seperti nada klakson motor mainan?

Saqeela bergegas bangun dari tiduran di sofanya dan mematikan layar ponsel.

"Astaghfirullahalazim.....!" teriakan Saqeela begitu nyaring di telinga.

Gadis itu terperanjat kaget. Dua manusia berjenis kelamin cowo tang sempat berpamitan untuk pergi padanya beberapa menit tadi, kini mereka telah kembali dan siapa sangka kalau mereka berboncengan motor sport merah mainan dengan Rassya yang mengemudi? Ini benar-benar tak habis thinking.

"Bukan Abang gue sumpah, bukan cowo GUEEEEE....!" lanjut Saqeela berteriak. Dia malu melihat tingkah absurd dua orang cowo aneh di depannya.

"Yang, kita ke supermarket dulu ya. Dadah...."

Dari atas motor mainan sport itu Rassya melambaikan tangannya ke arah Saqeela dengan menyentir untuk membawa mainan itu keluar rumah. Sementara Satria yang duduk di jok belakang memamerkan senyuman terbaiknya dan ikut melambaikan tangan.

"Gue malu sumpah." lirih Saqeela.

Tin... Tin...

Rassya kembali menekan klaksonnya beberapa kali dengan diiringi suara tawa dari Satria. Mainan motor sport itu adalah milik Satria. Dia mendapatkannya sebagai hadiah ulang tahun ke sepuluh tahun dari Papi. Siapa sangka kalau motor itu tetap bisa muat di naikin olehnya dan Rassya? Entah apa yang tiba-tiba meracuni dirinya hingga mau mengajak Rassya bermain motor mainan itu. Dan anehnya Rassya nurut. Saqeela tahu dengan adanya motor mainan itu, tetapi tak pernah sekalipun dia berpikir kalau Abang dan kekasihnya akan bermain bersama dan bahkan berboncengan, seakan-akan tengah naik motor sungguhan.

Saqeela merengek prustasi. Dua cowo itu benar-benar membawa motor mainan itu keluar rumah hingga menjejak di lantai teras depan. Beberapa menit kemudian mereka kembali masuk dengan bertukar posisi menjadi Satria yang menyetir.

"Hidup gue emang butuh hiburan, tapi gak gini juga. Sumpah, dua-duanya kok dongok?" ujar Saqeela prustasi.

"Dadah dek...." seru Satria bahagia. Sementara Rassya di belakangnya sudah seperti anak kecil yang mengantuk, karena dia memeluk Satria dan menutup matanya.

"Rassya awas jatoh!" pekik Saqeela.

"Sssttt! Rassya tidur, jangan di ganggu." ujar Satria.

"Gila." umpat Saqeela keras.

Permainan bermain motor-motoran terus berlanjut beberapa menit. Dua remaja cowo itu terus memutari ruang tamu dan keluar masuk rumah dengan menaiki motor itu. Sementara Saqeela hanya diam dan memantau mereka dari sofa ruang tamu. Tak jarang pula gadis itu menghela napas pasrah melihat tingkah Abang dan kekasihnya.

"Ya ampun... kalian ngapain?" suara Mami terdengar tiba-tiba. Dari arah dapur Mami mendengar suara tawa di ruang tamu. Karena penasaran, Mami pun berinisiatif untuk melihatnya. Dan setibanya di ruang tamu, Mami di kejutkan dengan Rassya dan Satria yang stay bermain motor-motoran mengelilingi ruang tamu.

Ancaman Cowo Brandal Where stories live. Discover now