31. Hilangnya Rassya

69 8 11
                                    

"Rassya udah datang belum?" tanya Saqeela setibanya di dalam kelas.

Sejak dari rumah dia terus mengubungi Rassya tetapi cowo itu sama sekali tidak on sosmed. Harusnya hari ini Saqeela pergi bersama Rassya, namun Rassya tidak ku Jung datang menjemputnya. Saqeela mengira jika kekasihnya lupa sehingga sudah lebih dulu datang ke sekolah. Akhirnya ia memutuskan untuk meminta Satria untuk mengantarkannya ke sekolah dan untungnya kakak laki-laki nya itu masuk siang untuk ke kampus, dimana dia akan melaksanakan sidang skripsi.

"Bukannya dia pergi sama lo?" Rafian berbalik tanya.

"Harusnya. Tapi daritadi gue nunggu di rumah dia gak datang-datang. Gue kira dia udah duluan di sekolah."

"Lah... jadi kemana tu anak? Di group kita juga dia gak ada muncul kan, daritadi tadi malam?" ucap Najean yang di angguki oleh seluruh sahabatnya tanpa terkecuali.

"Nah iya. Biasanya dia ikutan nimbrung buat ramein." sahut Ale.

"Gue tadi malam ngechat juga gak di balas-balas sih..." timpal Saqeela

"Coba lo telpon, Qeel." suruh Sandrina.

"Udah, tapi gak aktif."

"Lo ada nomor nyokapnya, gak?" tanya Kica yang dibalas gelengan kepala oleh gadis itu.

"Yaudah lah kita tunggu aja, palingan bentar lagi tu anak muncul." ujar Alex yang setujui oleh Reyza.

Saqeela berhembus pelan dan mengangguk kemudian mulai duduk di tempatnya.

"Lo kemana sih, Sya?" lirih Saqeela khawatir.

•••

Tring... Tring... Tring...

Dug!

Saqeela membanting pelan pulpennya di atas meja seiring suara bel pulang sekolah berbunyi. Sandrina yang berada di sampingnya pun sedikit terkejut atas pulpen miliknya.

"Santai aja kali Qeel, naruh pulpennya." ujarnya.

"Sebenarnya tu cowo kemana sih? Di telpon gak di angkat, di chat gak di balas, di tungguin gak datang-datang." seru Saqeela kesal.

Memang benar, sejak pagi tadi Rassya yang di tungguin nyatanya tak kunjung datang hingga kini jam sekolah telah berakhir. Saqeela dan yang lainnya berusaha untuk tetap menghubunginya tetapi sama sekali belum mendapat jawaban. Kali pertamanya Rassya menghilang tanpa kabar seperti ini.

"Kita ke rumahnya?" usul Najean yang juga merasa khawatir terhadap sahabatnya, juga merasa kasihan pada Saqeela yang terlihat begitu cemas.

"Boleh tuh. Gass, kita langsung ke rumahnya." sahut Alex yang kemudian langsung membuat mereka semua berkemas agar cepat tiba di rumah Rassya.

"Ayo." ajak Alex saat semua telah siap.

"Gue boleh ikut gak?" tanya Sakia tiba-tiba.

"Gak ada yang ngelarang. Ayo!" seru Kica yang dibalas senyuman sumringah oleh gadis itu.

Akhirnya mereka semua pun bergerak cepat keluar dari kelas menuju parkiran untuk mengambil motor kemudian pergi ke rumah Rassya. Semuanya jalan beriringan di koridor sekolah dan tentunya menjadi bahan pandangan anak-anak yang masih berlalu lalang di area sekolah.

Ting...!

"Eh bentar..." Saqeela bersuara tiba-tiba saat notif pesannya terdengar berbunyi.

Sontak semuanya menghentikan langkah di tengah-tengah koridor dan membiarkan Saqeela membuka handphonenya.

"Rassya bales!" pekik Saqeela girang ketika matanya melihat adanya notif Rassya dari pemberitahuan handphone.

"Apa katanya? Coba buka cepetan!" ucap Kica.

Ancaman Cowo Brandal Kde žijí příběhy. Začni objevovat