14. Gadis Merah Maroon

131 7 10
                                    

Malam hari tepat pukul 22.30 wib. Pada tempat yang di penuhi dengan orang-orang berjoget ria dibawah lampu-lampu yang dapat menyilaukan mata bagi orang yang tidak terbiasa melihatnya.

Dengan diiringi lagu bervolume yang sangat besar, serta banyak orang-orang yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing, mulai dari minum hingga berjoget ria. Para perempuan terlihat menggunakan dress seksi mereka sementara para cowo-cowo menggunakan style jas dan kemeja terbaik mereka.

Dari arah kanan ruangan yang biasa di sebut club' malam itu, terdapat seorang cowo muda yang nampak asik dengan minumannya, sesekali memijat kepalanya perlahan.

Dia adalah Seka Sebastian.

Cowo berpenampilan kemeja putih dan celana jeans hitam panjang itu memang selalu datang ke tempat haram ini, hanya sekedar untuk menghilangkan rasa dendam dan amarah yang sangat rajin menghampiri dirinya.

"ARRRGGGHHH!!" erangnya prustasi. Gelas wine di tangannya terlempar ke atas lantai hingga mengakibatkan orang-orang yang di dekatnya terkejut, tetapi Seka tidak memedulikan itu.

"REYZA ANJING!" pekiknya berteriak.

"SIALAN LO, REY!" teriaknya lagi.

Seka mendiamkan dirinya beberapa detik sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari club' itu. Seka berjalan dengan sempoyongan, dia akan pulang ke rumah tanpa menggunakan kendaraan. Seka berjalan kaki, karena memang saat datang tadi dia tidak membawa motor, melainkan gocar.

Sekitar 5 menit berjalan menjauh dari gedung club itu, Seka mendadak mengerjabkan matanya beberapa kali saat sorot matanya menangkap sesosok perempuan cantik yang baginya tidak asing. Seka mengenal perempuan itu.

Tanpa berlama-lama, Seka memutuskan untuk menghampiri sesosok perempuan dengan dress merah maroon itu yang tengah berdiri di pinggir jalan, sepertinya dia baru saja pulang dari birthday party. Pasalnya terdapat wewangian kue bolu dan topeng wajah yang terdapat di tangan kirinya, sementara di pundaknya terdapat tas selempang kecil.

Perempuan yang sejak tadi menunggu kehadiran ojek online-nya, seketika di kejutkan dengan kehadiran Seka yang sudah berada di sampingnya dan memegang lengan kanannya.

"Lo siapa!?" pekik cewe itu yang bergegas mencampakkan tangan Seka dari lengannya.

Seka yang mendengar suara cewe itu pun berseringai dan jangan lupakan tubuhnya yang sempoyongan karena efek dari wine-nya.

"Lo jangan macem-macem ya! Gue gak kenal sama lo!" cewe itu bergerak menjauh dari Seka saat Seka ingin terus menyentuh tubuhnya.

Entahlah, Seka tak mengerti dengan pola pikirnya malam ini. Dia sudah jauh dari ambang kesadaran. Biasanya Seka selalu bisa menahan nafsunya dan tidak terlalu untuk terjerumus masuk mengikuti nafsu mabuknya. Tapi malam ini rasanya berbeda.

"Oh ayolah, ikut gue." Seka meraih tangan perempuan itu.

Gadis dress merah maroon itu kelimpungan, detak jantungnya berdetak kencang, bulu kuduknya merinding, dia takut.

"Gue gak mau. Gue mau pulang!" katanya.

"Iya, lo pulang. Gue anter."

"Gue gak kenal lo!"

"TAPI GUE KENAL LO!" cetus Seka tak tertahan dari emosinya.

Perempuan itu tersentak kaget. Dia sama sekali tidak tahu siapa cowo di depannya, melihat dan mendengar suaranya saja bagi dirinya itu sangat asing. Tetapi kenapa cowo itu mengenalnya? Apa dia seorang penguntit? pikir gadis itu.

"Lo siapa, gue gak kenal sama lo." air mata berhasil lolos dari mata gadis tersebut dengan tangan yang masih di cekal oleh Seka.

"Ikut gue, biar lo kenal sama gue."

"Gue gak mau."

"IKUT GUE!" bentak Seka lagi dan membuat perempuan itu tidak bisa membantah.

Seka terus mendorong, menarik secara paksa perempuan itu agar mau ikut dengannya, sementara perempuan itu berusaha sekuat tenaganya untuk menahan diri agar tidak tertarik oleh Seka. Tetapi sayangnya usahanya gagal. Kekuatan Seka ternyata begitu kuat, sangat berbanding terbalik dengan kekuatannya yang lemah. Akhirnya perempuan itu berhasil dibawa oleh Seka, ntah kemana cowo itu akan membawanya.

BRUK!

Dan disinilah mereka sekarang berada. Dalam sebuah ruangan yang terdapat kasur empuk king size. Seka membawa gadis dress merah maroon itu ke club' malam dan mengambil tiket kamar. Sesampainya di kamar, Seka menjatuhkan perempuan itu di atas kasur dengan cara yang kasar.

Perempuan dress merah maroon tersebut semakin dibuat menangis hebat dan gelagapan saat Seka menanggalkan seluruh pakaiannya yang menempel di badan kekarnya yang sedikit berotot itu. Dia menggelengkan kepalanya secara brutal saat Seka hendak meraih wajahnya untuk dibelai.

Menit demi menit terlewati, siapa sangka perempuan dress merah maroon tersebut akan melepas mahkotanya malam ini bersama Seka. Dia tidak bisa memberontak, Seka begitu kasar dan menyeramkan. Ini adalah jalan hidup terburuknya yang tak pernah dirinya pikirkan selama ini. Bukan keinginannya untuk menjadi bahan pemuas nafsu laki-laki pemabuk. Bahkan menginjakkan kaki ke tempat haram ini saja dia tidak pernah.

"Jangan pernah bilang kalau gue yang ngelakuinnya. Tapi Reyza."

"Fahreyza Baskara." lanjut Seka tepat di saat semuanya telah terjadi dan dia menghentikan aksinya dalam kondisi masih di kuasai alkohol.

Seka membawa tubuhnya untuk beranjak dari kasur dan membiarkan perempuan yang sudah tidak menjadi gadis itu menangis sejadi-jadinya. Hatinya hancur berkeping-keping. Mahkota yang selama ini dia jaga sudah harus di rusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, bahkan dirinya tidak mengenali laki-laki bajingan itu. Hatinya terasa semakin sakit saat mendengar nama Reyza yang muncul dari mulut Seka. Ada hubungan apa Reyza dengan cowo bajingan itu? pikir gadis itu.

"Thank you and see you, Deby..." ucap Seka dengan suara serak basah. Pakaian telah menempel kembali di tubuhnya. Seka telah rapi, dia lalu pergi meninggalkan cewe yang nyatanya adalah Deby di kamar dalam kondisi yang masih berantakan dan tubuh tanpa sehelai benang pun yang bersembunyi di balik selimut tebal. Deby menangis pecah, dia sangat hancur hari ini.

"ARRRGGGHHH...!"

Deby berteriak histeris dengan menjambak rambut tebal panjangnya, kini dia terduduk menyudut di dalam kamar. Pikirannya kembali beroperasi memutari skenario masa menyakitkan yang benar-benar merenggut masa depannya.

Hampir setahun Deby bersih keras melawan rasa traumanya, meski akhirnya dia gagal. Berulang kali Deby harus melakukan kontrol ke sebuah rumah sakit psikolog, mental Deby hancur. Deby masih belum menerima keadaannya sekarang.

Setelah sebulan kejadian menyakitkan itu, Deby baru sadar dan mengenali siapa sosok Seka.

Seka Sebastian, dia cowo yang pernah singgah dalam hati seorang Sandrina. Seka mantan kekasih Sandrina. Cowo itu masih belum bisa melupakan Sandrina, sehingga tidak rela melihat Sandrina memiliki kekasih lagi, yakni Reyza. Seka membenci Reyza, dia ingin membuat hidup Reyza menderita. Dan sialnya rencananya berhasil membuat Reyza masuk penjara karena ulahnya yang sangat fatal.

Sementara Deby? Deby Arfiah. Teman Reyza masa SMP, yang mana Deby menyukai Reyza tapi perasaannya tak kunjung dibalas. Sejak kejadian perenggutan mahkotanya itu, ide cerdik memasuki pikirannya. Dia mengatakan kalau yang melakukannya adalah Reyza, berpikir kalau Reyza akan bertanggung jawab dan dia bisa mendapatkan Reyza seutuhnya. Tetapi perkiraannya salah. Reyza membencinya dan keluarga tidak merestui hubungan mereka, yang mana Deby langsung dibawa ke Australia setelah sehari Reyza masuk penjara akibat laporan sang Papa.

Deby dipinta untuk hidup di Australia agar nama baiknya dan keluarganya tidak tercemar semakin lebar. Tetapi, bohong kalau Deby sudah melupakan Reyza. Dan Seka? Dia menghilang tanpa jejak.

•••

yuk bisa yuk ramein...

Ancaman Cowo Brandal Where stories live. Discover now