34. Suapan Roti Cokelat

62 10 18
                                    

"Assalamu'alaikum..."

Rassya dan Saqeela mengucapkan salam secara bersamaan ketika mereka tiba di kediaman Saqeela dan keluarga.

Jam sudah menunjukkan waktu sorenya, yang mana anak-anak sekolah pastinya sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Tentunya ini menjadi alasan dua manusia berbeda jenis kelamin itu untuk mengakhiri bolos mereka dan kembali ke rumah.

Sesuai janji, Rassya akan bermain di rumah Saqeela. Hari ini Saqeela akan benar-benar full time bersama Rassya. Menyenangkan bukan? Dan masalah di garden mini tadi soal kiss, tentu saja Rassya mendapatkannya. Seorang Rassya dikalahkan? Tidak ada bisa. Yang Saqeela rasakan hanya bisa pasrah untuk menerima kekalahan dan kebodohannyabatas persetujuan aneh itu.

"Wa'alaikumsalam. Eh kalian..." Mami membuka pintu rumah dan langsung mendapati keberadaan Saqeela serta Rassya yang memasang senyuman manis di wajah keduanya.

"Halo tante..." sapa Rassya seraya menyalami Mami, diikuti oleh Saqeela.

"Udah lama gak ke sini, Sya." ujar Mami.

"Eheheh iya tante..."

"Yaudah masuk gih." titah Mami.

"Bang Satria udah pulang, mih?" tanya Saqeela.

"Belum."

"Lama banget..."

"Namanya juga lagi sidang, Qeel."

"Bang Satria udah mulai sidang skripsi, tan?" tanya Rassya kaget, sebab Saqeela sama sekali tidak bercerita soal ini.

Mami mengangguk tersenyum. "Iya Sya. Bentar lagi dia mau wisuda..."

"Waw keren..."

"Makannya kalian belajar yang bagus, jangan suka bolos. Biar nanti jadi orang di masa depan." nasihat Mami.

Rassya dan Saqeela spontan saling memandang satu sama lain ketika mendengar nasihat Mami. Mereka sedikit menyengir samar agar tidak di ketahui Mami. Andai saja Mami tahu kalau mereka baru saja melakukan bolos, pasti mereka sudah di ceramahi habis oleh Mami.

"Udah ayo masuk, malah pandang-pandangan..." ujar Mami yang langsung di tanggapi dengan ketawa kecil dari sepasang anak kuda di depannya.

Ketiganya mulai masuk ke dalam rumah. Mami kembali ke aktivitasnya yang sempat tertunda, yakni membersihkan dapur dikarenakan asisten rumah tangganya tengah ambil cuti pulang kampung. Sementara Saqeela berjalan memasuki kamarnya untuk berganti baju dan membiarkan Rassya menunggu di ruang tamu.

"Lo mau ini gak?"

Rassya terperanjat kaget saat mendengar suara gadisnya tiba-tiba muncul.

"Apa itu?" tanya Rassya.

"Roti cokelat." jawab Saqeela seraya mulai duduk di samping Rassya.

Perempuan itu kini telah mengganti seragam sekolahnya menggunakan celana jeans pendek di atas lutut dengan baju kaus merah muda menyala.

"A'!" Saqeela memberikan roti cokelat itu pada Rassya untuk dia suapi.

Rassya menerima baik suapan dari Saqeela dan di kunyah hingga habis. Senyuman indah terukir cantik di wajah Saqeela saat gadis itu melihat Rassya menyukai roti cokelat pemberiannya.

"Enak gak?" tanya Saqeela.

"Enak."

"Jelas enak, namanya roti fav gue, makannya gue nyetok."

Rassya mengangguk tersenyum dengan mulut yang masih terus mengunyah karena Saqeela kembali memasukkan potongan roti padanya.

"Kenapa?" tanya Saqeela saat mendapati Rassya terus menatapnya begitu lekat.

Ancaman Cowo Brandal Where stories live. Discover now