15. Bocil Kematian

103 7 7
                                    

haiii balik lagi sama Bluve...
maaf ya baru up sekarang, soalnya lagi sibuk eheheh...

bisa rame ga ni??
ayo dong ramein dan...

JANGAN JADI PEMBACA GELAP‼️

mohon pengertiannya dan tolong hargai karya orang lain.

trims.

•••

Saqeela terus merutuki dirinya sendiri dalam hati sejak kemarin hingga hari ini. Dia tak habis pikir pada dirinya kenapa bisa senekat itu?

Sial! Rassya tidak pernah mengambil first kiss dibibirnya, tetapi kenapa malah dirinya yang mengambil first kiss cowo itu?

"Qeel, lo kenapa daritadi mukulin kepala mulu? otak lo bisa geser ntar..." ujar Sakia yang mulai bertanya-tanya.

Hari yang sangat cepat berlalu. Perasaan baru kemarin Saqeela pulang dari sekolah dan sekarang sudah masuk sekolah lagi. Dan untuk kali pertamanya Saqeela pergi satu jam lebih cepat agar tidak bertemu Rassya di rumahnya yang pasti cowo itu akan menjemputnya. Saqeela0 belum siap bertemu cowo itu dan kemudian Rassya mengungkit masalah kemarin. Saqeela akan malu!

"Gue bego banget aaa..." rengek Saqeela. Sakia yang duduk di bangku depan mejanya pun berkerut dahi, sementara Sandrina di sampingnya hanya diam, diam-diam mendengarkan.

"Lo kesambet apa gimana?" tanya Sakia.

"Lo tau gak, kemaren gue ngelakuin hal yang gak pernah gue lakuin sebelumnya."

"Lo ngelakuin apa!?" bukan Sakia, tapi Sandrina yang bertanya.

Saqeela mendelik tak percaya. Sandrina kembali bersuara untuknya? Bolehkan Saqeela mengatakan kalau dia senang dan bersyukur?

"San? Lo udah balik lagi? Sini gabung, fiks lo harus gabung!" seru Saqeela seraya menggeser bangku Sandrina sedikit lebih dekat dengannya.

"Balik? Perasaan gue gak pergi kemana-mana."

"Ish bukan itu maksud gue. Lo gak ngehindar dari gue lagi?" tanya Saqeela.

"Maaf." alibinya.

"Gak apa-apa, yang penting lo mau ngomong sama gue aja itu udah lebih dari cukup buat gue."

"Bukan maksud gue buat diemin lo tiba-tiba, Qeel." ujar Sandrina.

"Iya gue tau. Gue minta maaf kalau gue punya salah sama lo."

"Bukan salah lo. Ini problem gue sendiri, Qeel."

"Lo punya masalah apa?" tanya Saqeela dan Sandrina langsung bergeleng cepat.

"Bukan apa-apa."

"Udah lanjutin nanti aja yang ini. Gue penasaran cerita lo, Qeel. Cerita sama kita, lo ngelakuin hal apa kemaren!?" seru Sakia greget. Sejak tadi dia menahan untuk tidak bertanya pada point' utama pembicaraan mereka.

"Oh iya, lo kenapa?" tanya Sandrina.

Saqeela yang semula tersenyum sumringah pun seketika kembali merubah wajahnya menjadi lesuh. Matanya sayup dan napas yang di hela gusar.

"Gue..." Saqeela menggantungkan ucapannya.

"Qeel, lo bikin gue greget sumpah!" ucap Sakia.

"Gue nyium Rassya kemaren."

"Di bibir." lanjut Saqeela.

"WHATTTT!?" kaget Sandrina dan Sakia serempak. Mata mereka membelalak hampir keluar, bahkan wajah mereka kini maju sangat dekat dengan Saqeela.

Ancaman Cowo Brandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang