Tanpa lama-lama, kathrina langsung menubruk badan abangnya. Dia benar-benar menangis dipelukan gito, kathrina menahan rindunya kepada abang kesayangannya itu.

"Sudah jangan menangis terus, basah nih baju abang nanti." Ucap gito yang bercandain kathrina.

"Abang ihhh." Ucap kathrina yang masih belum mau melepas pelukannya.

Masih asik dipeluk kathrina, gito kedatangan ollan teman dia selama menjadi taruna.

"Hai gito, selamat ya kelulusan dan adi makayasamu." Ucap ollan.

"Terimakasih ollan, selamat juga buatmu yang sudah menjadi letnan dua infanteri." Balas gito.

"Kamu ditempatkan dimana gito?" Tanya ollan.

"Aku ditempatkan di Batalyon infanteri di jakarta ollan, sedangkan dirimu dimana ollan?" Tanya gito kembali.

"Aku ditempatkan di medan gito." Ucap ollan.

"Bagus dong, kamu tidak jauh-jauh untuk liburan ke kampungmu." Ucap gito tersenyum.

"Benar gito, aku benar-benar senang bisa ditempatkan disana. Jadinya kita harus berpisah, tapi tidak apa nanti aku akan bermain kesini saat dapat cuti." Ucap ollan dan menyalam gito.

Mereka pun harus berpisah, karena ollan harus berangkat dengan keluarganya. Sedangkan gito, dia juga harus pergi juga dengan keluarganya.

"Atin, mau sampai kapan meluk abangnya?" Tanya bunda indah.

"Sampai pulang bunda, atin kangen sama abang bun." Ucap kathrina yang masih memeluk gito.

Hari itu benar-benar hari bahagia buat gito dan keluarganya, dia selesai pendidikan taruna dan ditempatkan di jakarta. Jadi dia tidak perlu jauh dari keluarganya lagi.

Setelah dari acara itu, gito yang berpamitan dengan senior dan pelatihnya selama menjadi taruna. Dia tidak akan lupa sama jasa mereka semua kepadanya.

Gito dan keluarganya pun berangkat menuju jakarta, gito ingin memberikan kejutan kepada gita saudara kembarnya yang tidak bisa datang ke acara dia.

Skip sampai jakarta.

Keesokan harinya keluarga argantara sampai ke jakarta tepat pukul 6 pagi. Gito berencana pagi itu ingin langsung menemui gita. Saat itu mereka juga sudah sampai dirumah mereka.

"Ayah, gita praktek dirumah sakit mana?" Tanya gito yang telah sampai di jakarta dan dirumahnya pagi itu.

"Dia di Argantara Hospital nak." Jawab gracio.

"Yaudah, gito langsung nyusul kesana saja yah, bun. Gito mau beri kejutan pada gita." Ucap gito penuh semangat.

"Baiklah nak, kamu berangkatlah. Bawa sekalian atin kesana ya." Ucap sang bunda.

"Oke bun." Ucap gito.

"Yuk dek kita temui kak gita." Ajak gito.

Kathrina hanya mengangguk dan masuk ke mobilnya gito.

Gito dan kathrina pun langsung jalan menuju rumah sakit keluarga mereka.

30 menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai kesana dan langsung memarkirkan mobilnya diparkiran depan rumah sakit.

Gito dan kathrina pun langsung turun dari mobilnya, mereka pun langsung masuk kedalam rumah sakit. Tidak lupa mereka bertanya juga kepada suster yang berada di lobby rumah sakit.

"Permisi sus, kalau boleh tahu. Dokter Freygita Normandia Argantara ada dimana ya?" Tanya gito lembut.

"Oh dokter gita, beliau masih ada dalam ruang operasi mas. Kalau boleh tahu, mas ini siapanya dokter gita?" Tanya suster itu lagi.

Cinta Sang PrajuritWo Geschichten leben. Entdecke jetzt