INI CERITA AKHIR DARI CHALYA DAN PAK ARTA, TINGGALIN JEJAK SEBELUM PERGI!!! JANGAN JADI PEMBACA GELAP DI CERITA INI!!!
TANDAI YANG TYPO YAA!!!
VOTE, COMMENT, AND SHARE!!!
Inilah momen yang ditunggu para anak kuliah, yaitu Wisuda. Akhirnya setelah penantian panjang yang dilalui sebagai mahasiswa, Chalya berhasil mengakhirinya dengan nilai yang terbilang cukup bagus.
"Omaygat!!! Congrats Cha, gila lu keren banget bisa wisuda!" ucap Tiara memberikan selamat kepada Chalya dengan begitu antusias.
"Lu lebih dulu wisuda daripada gw Ra!" balas Chalya.
Tiara lebih dahulu lulus ketimbang Chalya, ya walaupun cuma beda beberapa bulan.
"Tapi kamu keren banget tau!"
"Selamat sayang! Kamu keren banget! I'm proud you," ucap Pak Arta sembari memberikan pelukan hangat kepada sang istri.
Chalya menyambut pelukan Pak Arta yang tak kalah hangat, "Terima kasih Mas, ini semua berkat dukungan kalian." balas Chalya.
"Congrats Nak! Mama bangga sama kamu!" seru Mama Lia.
"Selamat sayang!" sambung Bunda Rara.
"Makan-makan nih kita," ledek Papa Fadlan.
"Boleh, dibayarin sama orang yang ada di samping aku ya," balas Chalya.
Pak Arta menoleh ke kanan dan kiri, di samping Chalya hanya dirinya yang berdiri di sana, "Aku?" tanyanya.
"Ya, menurut kamu?" balas Chalya.
Pak Arta menghela nafas, "Kan kamu yang dimintain." elak Pak Arta.
"Tapi yang punya uang banyak 'kan kamu Mas," balas Chalya yang tak mau kalah.
"Terserah kamu Cha, tapi Aamiin." tutur Pak Arta.
"Heh Rama, kamu gak mau ngucapin selamat sama Ibun?" tegur Tiara.
Bocah lelaki ini tengah berdiri sembari melihat sekelilingnya, mungkin tempat seperti ini sangat asing bagi dirinya.
"Ibun! Kenapa semua orang memakai baju sama seperti Ibun?" tanya Rama.
"Ini namanya baju toga sayang, dipakai saat mereka telah selesai kuliahnya." bukan Chalya yang menjawab, melainkan Pak Arta.
"Kuliah itu apa?" tanya Rama dengan ekspresi yang semakin bingung.
"Kuliah itu pendidikan tinggi setelah SD, SMP, dan SMA." sambung Chalya.
Rama berusaha mencerna ucapan Chalya, tetapi terlihat dari raut wajahnya ia nampak tidak mengerti.
"Rama tidak mengerti! Bikin pusing saja." balas Rama membuat mereka tertawa mendengarnya.
YOU ARE READING
KEPSEK-KU, SUAMIKU (REVISI)
Teen FictionPlagiat mending jauh-jauh deh lo dari sini⚠️⚠️⚠️ [Follow akun ini dulu sebelum baca] CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI, JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN ADEGAN. ITU HANYA KEBETULAN. Sebelum baca VOMENT dulu okeyy gaiss✌ Apa yang di rasakan Cha...