EXTRA PART

3.3K 74 0
                                    

Halo, extra part dua ada di sini. Jangan lupa voment, share and follow!!!

Pak Arta sudah kembali ke rumah pukul 15:30

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pak Arta sudah kembali ke rumah pukul 15:30. Pertama kali ia masuk ke dalam rumah, yaitu pemandangan Chalya dan Rama yang tengah tertidur dengan lengan Chalya menjadi bantalan kepala Rama.

"Dari kapan mereka tidur di sini Nit?" tanya Pak Arta kepada Nita.

"Satu jam ada si Mas, tadi mau tak bangunin tapi gak tega toh." jawab Nita.

"Ya udah gapapa, kamu lagi ngapain?" tanya Pak Arta lagi.

"Masak weh sama Bi Tuti," balas Nita.

"Lanjut masak aja Nit, biar saya yang bangunin." ujar Pak Arta.

Nita hanya menganggukkan kepalanya dan kembali ke dapur untuk memasak bersama Bi Tuti.

"Sayang? Bangun yuk," bisik Pak Arta.

Tak ada pergerakan dari Chalya maupun Rama, ia masih terlelap di dalam mimpinya.

"Cha, bangun yuk. Udah sore, sayang?" bisik Pak Arta lagi dengan menepuk pelan baju Chalya.

Tak lama Chalya merasa terusik dengan tepukan di bahunya, ia menggeliat pelan dan melihat ke arah Pak Arta.

"Kamu udah pulang?" tanya Chalya.

"Udah,"

Chalya menarik lengannya dengan hati-hati, takut Rama terbangun dan berakhir menangis.

"Biar Rama aku yang gendong ke kamar," ucap Pak Arta melihat Chalya yang hendak menggendong Rama.

"Kamu udah makan?" tanya Chalya kepada suaminya.

"Nanti, mau mandi dulu baru makan. Sekalian bareng-bareng," balas Pak Arta seraya mengangkat tubuh mungil Rama dengan hati-hati.

Chalya hanya ber-oh ria, ia mengikuti langkah Pak Arta menuju kamar untuk memindahkan Rama.

Ketika Rama hendak dibaringkan ke ranjang, ia merasa terusik dan menggeliat kecil.

"Sutt, tidur lagi ya." bisik Chalya sembari mengusap punggung Rama.

"Ibun," cicit Rama.

"Iya, Ibun di sini. Tidur lagi," balas Chalya.

Berhubung mata Rama masih berat, ia hanya mengigau dan kembali masuk ke dalam mimpi.

Chalya melihat ke arah Pak Arta yang tengah menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Kamu kenapa? Sana mandi!" titah Chalya.

"Owh iya, ini mau mandi." balas Pak Arta yang tersadar dalam lamunannya.

Setelah membaringkan tubuh Rama di ranjang, Pak Arta langsung bergegas menuju kamar mandi dan segera membersihkan dirinya.

Belum lama Rama di baringkan, ia sudah membuka matanya dan menatap ke arah Chalya.

KEPSEK-KU, SUAMIKU (REVISI)Where stories live. Discover now