34. KKSK|| CHALYA RANDOM

3.9K 127 1
                                    

Selamat datang kembalii di cerita KKSK😍Sebelum lanjut membaca, sebaik nya voment and share duluu biar afdol ygy

Happy reading...

"Jadi kamu punya pesantren mas?" Tanya Chalya tercengang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi kamu punya pesantren mas?" Tanya Chalya tercengang.

"Tadi udah di jelasin sayang sama Ahmed" Jawab pak Arta.

"Ini bukan sepenuh nya punya aku, aku juga jarang kesini, baru kesini lagi bawa kamu" Lanjut pak Arta dengan kekehan kecil.

"Ishhh!" Dengus Chalya memukul pelan lengan pak Arta.

"Tapi kenapa di panggil gus? Kan nama kamu bukan agus" Tanya Chalya yang masih bingung.

"Karena aku anak dari papa Fadlan, dan papa dulu ikut andil dalam penerus dari kakek" Jelas pak Arta lagi.

Chalya hanya beroh ria, ia juga bingung akan semua ini.

"Mau lihat-lihat pesantren ga?" Tanya Ahmed kepada Chalya dan pak Arta.

Pak Arta menoleh ke arah sang istri, ia tau istri nya sangat ingin tau tentang pesantren ini, tetapi ia simpan rasa ingin tau itu.

"Hmm, boleh?" Tanya Chalya.

"Boleh lahh sayang, siapa yang ngelarang untuk lihat pesantren ini" Jawab pak Arta.

"Yaaa kali aja ada sesuatu" Ledek Chalya.

"Sesuatu apa?"

"Enggak"

"Hayuu kalau gitu" Ajak Ahmed.

Chalya dan pak Arta berkeliling pesantren dengan di pandu oleh Ahmed untuk menjelaskan secara detail nama tempat dan kegunaannya.

Udah kayak pesantren tour ajaaa yaa tsay:v

"Kalau ini perpustakaan" Tunjuk Ahmed

"Biasanya santri maupun santriwati selalu ke Perpustakaan jika sedang santai" Sambung nya lagi.

"Ini apa?" Tanya Chalya memegang satu buku yang bertulisan (فتح الازار).

"Nah, kalau mau baca buku ini, minta di ajarin sama bang Arta kak" Jawab Ahmed seraya tersenyum jail.

"Kenapa gitu?" Bingung Chalya.

"Ini tentang pribadi dalam rumah tangga, jadi minta bang Arta ajarin biar ngerti" Lanjut Ahmed

"Ga ngerti aku" Balas Chalya yang langsung meninggalkan pak Arta dan Ahmed.

Pak Arta mencubit pinggang Ahmed hingga meringis.

KEPSEK-KU, SUAMIKU (REVISI)Where stories live. Discover now