16. KKSK|| AFTER

10.2K 267 3
                                    

Haii gaisss, jangan lupa voment yaah, biar jadi pren aku, klo ga voment kita unpren wkwk, share and follow jga okeey.

Happy reading babe...

__________

Cahaya matahari menusuk cahaya kamar hotel Chalya, siang sudah terbit, tapi ia baru bangun.

"Eunghh" Lenguh Chalya menggeliat.

Ia mengedarkan pandangannya, dengan kamar yang berantakan.

Ceklek

Bunyi pintu terbuka terdengar oleh Chalya, ia duduk di kepala ranjang dan menutupi tubuh nya dengan selimut.

"Udah bangun dari tadi hmm?" Tanya pak Arta menghampiri Chalya dan duduk di depan nya.

Chalya mengangguki perkataan pak Arta, mendekat kepada sang suami dan memeluk nya dari samping.

"Mandi sana bersih-bersih" Titah pak Arta.

"Nanti aja, masih sedikit sakit" Jawab nya.

"Masih sakit?"

Chalya mengangguk "Dikit".

"Mau aku gendong?" Tawar nya.

"Ga usah, masih bisa jalan kok" Ujar Chalya.

"Makan dulu mau?" Tanya nya lagi yang di angguki Chalya. "Aku udah pesenin makan, tinggal tunggu dateng nya" Sambung pak Arta.

Pak Arta mengelus pinggang ramping Chalya yang masih memeluk leher nya.

Tingtong

Bunyi bel hotel terdengar di telinga mereka, saat nya sarapan pagii.

Pak Arta kembali dengan membawa berbagai jenis makanan yang telah ia pesan nya.

"Sini saya aja yang suapin" Tawar nya sembari mengambil piring lalu menyuapkan ke Chalya.

"Mas ga makan?" Tanya Chalya.

"Kamu dulu makan" Jawab nya.

"Kamu sekalian makan dong" Ujar nya.

Menyelesaikan makan bersama dan membersihkan tubuh mereka masing-masing, yang pastinya Chalya dibantu pak Arta, walaupun Chalya menolak nya.

Chalya hendak membuka pintu, tetapi suara pak Arta menghentikan langkah nya.

"Iya, nanti Arta pulang dari sini langsung ke sana" Ucap pak Arta yang sedang teleponan dengan seseorang di sebrang sana.

Pak Arta membalikkan tubuh nya, dan melihat Chalya yang berdiri di ambang pintu seraya memperhatikan nya.

"Kenapa di situ?" Tanya pak Arta.

"Habis telpon siapa?" Ujar Chalya dengan nada sedikit jengkel.

"Sini duduk dulu" Titah pak Arta menuntun Chalya agar duduk di tepi ranjang.

"Tadi mama Lia telpon aku, ngasih tau kalau papa Setya di rawat di rumah sakit" Jelas nya membuat Chalya terkejut mendengarkan.

Pak Arta yang melihat perubahan dari diri Chalya, segera memenangkan istri nya itu.
"Habis pulang kita langsung ke sana yaa" Seraya mengelus rambut hitam milik Chalya.

KEPSEK-KU, SUAMIKU (REVISI)Where stories live. Discover now