30. HURTS

647 43 39
                                    

HUAA TERIMA KASIH BANYAK YANG UDAH NUNGGUIN GALUNA UPDATE! 💞

Kamsahamnida! Kamsahamnida! 🧚

Aku happy banget tau bisa bawain kalian new part, tapi aku sad karena lama banget prosesnya sedangkan aku tau kalian nungguin banget, maafin ya 🥺

Tinggalkan jejakmu readersku sayang🌷

GALUNA



HAPPY READING

Seminggu telah berlalu begitu saja, hari yang paling ditunggu Luna akhirnya telah tiba, semalam ia dan Galang menginap di rumah keluarga Dirgantara karena perintah Diana dan Ramah.

Seperti biasa Galang selalu tidak bergairah jika berada di rumah orang tuanya dan tentunya karena Luna, berbeda sekali dengan Luna yang sangat excited menunggu kedatangan keluarga kecil Reinald dan Agnesia tidak lupa dengan Oma Adhis.

Membuat Luna merasa excited justru karena dua malaikat kecil menggemaskan milik Reinald dan Agnesia yang sudah lama tidak bertemu dengannya.

Jam 10 pagi hari ini anggota keluarga Dirgantara sudah di depan rumah untuk menunggu kedatangan keluarga kecil Reinald dan juga Oma Adhis.

Mobil Alphard memasuki kawasan rumah keluarga Dirgantara membuat Gempita bersorak gembira karena bagian dari keluarga besarnya akan menginjakkan kaki di rumah ini.

Sama halnya dengan Luna, gadis itu juga terlihat gembira tapi ekspresinya tidak diperlihatkan sepenuhnya seperti Gempita, tentu saja ia juga gembira sekali.

Galang dengan cepat membuka pintu depan untuk menyambut Oma Adhis, sekarang yang berpihak padanya hanya Omanya dan yang lainnya sudah dicemari oleh gadis itu.

"Onty!" teriak Jio yang baru saja turun dari carseat yang dibukakan oleh papanya.

Wajah jio terlihat begitu senang saat tiba di rumah keluarga Dirgantara, turun dari mobil Jio dengan penuh semangat langsung memeluk Luna yang sudah mensejajarkan tubuhnya, gadis itu menyambut hangat Jio dengan pelukannya.

"Wah abang Jio, onty kangen." gumam Luna saat mendapat pelukan hangat sang ponakan.

"Muach, aduh kangennya." Luna mencium pucuk kepala Jio dengan sayang.

"Jio juga kangen ontyy tau." ucap anak kecil yang sudah menjabat sebagai abang itu dengan sesekali menatap wajah sang onty yang masih memeluknya.

Orang-orang di sana terlihat senang dan gembira karena melihat keakraban Luna dan Jio yang sudah seperti ibu dan anak, hanya Oma Adhis dan juga Galang yang tidak terlihat gembira, berbeda sekali dengan orang-orang di sana.

Orang tua Jio hanya bisa tersenyum melihat anak mereka bersama Luna, sama juga dengan Ramah dan Diana, menantu mereka terlihat penyayang anak kecil sekali, membuat Diana klepek-klepek saja.

Gempita sama senangnya, hingga pada akhirnya ia menghampiri dua orang itu lalu ikut bergabung.

"Haii, kangen onty nggak?" Gempita ikut mensejajarkan tubuhnya lalu tersenyum dengan tangannya sedikit mencubit pipi Jio pelan.

"Kangen dikit onty Pipi"

"Halah, nggak gue beliin es krim lo ya." gumam Gempita langsung menyerang pipi Jio, Gempita menciumnya.

"Haaa, mana yang katanya nggak kangen onty Pipi." ciuman bertubi-tubi didapat oleh Jio membuatnya tidak berhenti tertawa.

"Sudah sudah ayo masuk, pegel Oma lama-lama di sini." ucap Oma Adhis kemudian masuk dituntun cucu kesayangannya, tak lain adalah Galang.

GALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang