00. GALUNA

2.3K 65 15
                                    

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Angkasa Galang Dirgantara dengan putri kandung saya Angeluna Brisia Reynard binti Aditya Reynard dengan maskawin uang sejumlah 500 juta rupiah dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Angeluna Brisia Reynard binti Aditya Reynard dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

-GALUNA-

"Pada hari ini, tepatnya setelah ijab qobul kamu merubah statusku menjadi seorang istri, kedua orangtuaku sudah menyerahkanku padamu sepenuhnya. kamu tahu, saat ini dirimu mempunyai tanggung jawab besar terhadap diriku."
-Angeluna Brisia Reynard

"Jangan pernah berharap, tidak akan ada kebahagiaan setalah ini."
-Angkasa Galang Dirgantara

•••

•HAPPY READING•

"Pa, Ma, Luna nggak mau dijodohin." Luna menatap Mama kemudian Papanya dengan wajah yang sulit diartikan.

"Keputusan Papa sudah bulat." ketus papanya dingin menatap putrinya itu.

"Luna janji Luna gak akan liar lagi, tapi pliss batalin perjodohan ini karena Luna nggak mau, Luna masih muda." Luna menatap Papanya penuh arti.

Kedua mata itu bertemu, sedetik kemudian pria itu melengos pergi dari sana, diiringi Mamanya.

"PAA LUNA NGGAK MAU DIJODOHIN!" teriak Luna memenuhi ruangan dengan isaknya kencang. cukup, Luna sudah tidak tahan lagi untuk menangis, ia kembali mengeluarkan air matanya itu.

"INI DEMI KEBAIKAN KAMU LUNA!" baru beberapa langkah pria itu melangkah, ia berhenti kemudian kembali menghadap putrinya yang keras kepala itu.

"Sayang---" ujar mamanya terpotong.

"Kebaikan apanya Pa, kebaikan perusahaan Papa kali." jawab Luna dengan tampang meremehkan, itu berhasil memancing emosi sang Papa lagi.

"DIAM KAMU!" sentak papanya berapi-api.

"Papa kira Luna gak tau, perusahaan Papa hampir bangkrut, iya kan Paa!" ujar Luna, entah itu benar adanya atau tidak, intinya jika membahas tentang perusahaan papanya tidak bisa tinggal diam, pipi gadis itu sudah penuh dengan air matanya yang mengalir.

"PAPA RELA KORBANIN LUNA BUAT PERUSAHAAN PAPA!"

"PAPA NGEJUAL LUNA, PAPA KIRA LUNA APA PAA!"

"PAPA SAMA MAMA EGOIS TAU GAK."

"Gak pernah mikirin Luna hikss!" Luna mengusap air matanya kasar, sedari tadi air matanya tak henti-hentinya mengalir.

"Udah cukup Luna terima permintaan Papa sama Mama buat kuliahin Luna di Aussie--"

"LUNA!" teriak pria itu hampir melayangkan tangannya ke arah wajah Luna.

"APA PA!" sentak Luna menatap lekat papanya.

"MAU NAMPAR LUNA, AYO TAMPAR DI SINI!" teriak Luna menunjuk ke arah wajahnya.

"LUNA--" sentak mamanya.

"Apa Ma, Mama mau nampar Luna juga!" teriak Luna menatap ke arah Mamanya, jujur saja jika mamanya sudah berbicara seperti ini, ia merasa tidak baik-baik saja karena mamanya sedang tidak berpihak padanya.

"Kamu keras kepala Luna." ujar Mamanya menatap Luna dengan tatapan penuh amarah, ia tak habis pikir kenapa anaknya sangat keras kepala seperti ini.

"LUNA KERAS KEPALA, IYA! LUNA SUSAH DIATUR IYA! LUNA KAYAK GINI KARENA PAPA SAMA MAMA TAU GAK!"

"POKOKNYA LUNA NGGAK BISA!" teriak Luna mengeluarkan unek-uneknya.

"LUNA NGGAK BISA TERIMA PERJODOHAN INI!" teriak Luna untuk terakhir kalinya namun dihadiahi tamparan keras oleh papanya.

Plakk!

"PAPA!" histeris Mama Luna menatap tajam suaminya.

💫

"Luna adalah calon istri yang tepat untuk kamu, Bunda yakin itu." ucap wanita bernama Diana menatap lekat wajah anaknya.

"Semerdeka kalian, dan Galang tetap nggak akan nerima perjodohan ini." tekan Galang menatap Ayah kemudian Bundanya.

"BILANG MAU APA SUSAHNYA!" sentak pria itu tak tahan dengan emosinya yang sudah meletup-letup.

Galang menatap Ayah dan Bundanya dengan tatapan meremehkan, semudah itu dirinya berucap kemudian menerima semuanya. tidak, itu bukan Galang.

"Kenapa nggak Kania? Galang punya Kania, kalian tau itu. kenapa harus dia? emang dia siapa?" Galang lagi-lagi berucap dengan nada meremehkan.

"Kalo gitu, kenapa nggak Ayah aja yang nikah sama dia, kenapa harus Gala---" ucap Galang menatap Ayahnya, ucapan itu terhenti kala tangan milik Diana menampar rahang miliknya.

Plakk

Di mana etika anak ini? Diana menitikkan air mata melihat putranya yang sudah kehilangan etika yang selama ini ia selalu ajarkan, di mana Galang yang dulu.

"KAMU BUKAN ANAK SAYA!" teriak Diana kemudian terduduk di sofa karena tak sanggup berdiri lagi, ia kaget benar-benar kaget dengan sikap keterlaluan putranya itu.

TO BE CONTINUED

PERMISI, aku promosi boleh?
ini IG akuu bantu follow ya, di sini aku post about GALUNA 💫

Untuk linknya bisa diklik di bio ya🧋

Yang udah follow terimakasih, sayang kalian banyak-banyak ❤️

Yang udah follow terimakasih, sayang kalian banyak-banyak ❤️

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

MAKASIH UDAH MAU FOLLOW 🧚

GALUNA

GALUNADonde viven las historias. Descúbrelo ahora