17. JIO

719 49 1
                                    

GALUNA



HAPPY READING

Tiga orang itu kini sudah tiba di apartemen tempat tinggal Galang dan Luna, kini wanita yang berstatus sebagai mertua dari Luna tengah duduk di sofa ruang tamu di luar bersama dengan anak kecil yang sangat menggemaskan itu.

Sementara Luna, kini gadis itu tengah packing baju-bajunya dan Galang untuk nanti malam juga seragam sekolah untuk mereka besok, setelah packing Luna kini mengangkat jemurannya, untung saja tidak hujan jadi bisa kering jemurannya tadi pagi, setelah itu ia meletakkan jemurannya di dalam keranjang, ditaruh saja urusan melipat dan menggosok itu urusan belakangan karena kini gadis itu akan ke rumah mertuanya lagi.

Sekitar sepuluh menitan Luna tak kunjung keluar dari kamar dikarenakan gadis itu tengah memilih dress yang cocok untuk tubuhnya untuk acara ulang tahun Oma Adhis besok malam.

"Onty!" panggil anak kecil bernama Jio itu, Luna yang mendengar menyahut, ia mendengar langkah kaki mungil itu mulai mengarah padanya. Luna menoleh ke belakang, matanya menatap anak kecil itu.

Luna kini berjongkok di hadapan anak kecil yang menampilkan wajah cemberutnya. "Iya sayang, maafin onty ya soalnya lama..." ujar Luna kemudian mencium pucuk kepala Jio.

"Ayo sayang..." Luna kini menyeret koper yang berukuran sedang itu dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang tangan Jio.

"Udah?" tanya Diana menatap menantunya, Luna mengangguk.

"Iya bun." sahut Luna.

"Ayo ini udah lumayan sore, nanti kita mampir dulu ke butik." ujar Diana mulai melangkahkan kakinya menuju keluar.

Mobil yang dikendarai oleh Diana melaju kencang karena takut kemalaman pulang, sebenarnya ia sudah izin dengan suaminya, tapi tetap saja Diana tidak mau pulang ke rumah dengan keadaan yang sudah gelap apalagi ia membawa menantu dan anak dari adik iparnya itu. setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit akhirnya mobil itu sampai di depan butik langganan keluarga Dirgantara.

"Tunggu di sini sayang." ucap Diana pada menantunya setelah itu Diana melangkahkan kakinya masuk ke dalam butik.

"Onty, Jio lapel..." ucpa anak kecil yang berada di car seat miliknya.

Luna menoleh ke belakang. "Laper? bentar ya sayang nunggu Tantenya bentar, oke." sahut Luna tersenyum sementara itu Jio mengangguk.

Drtt drtt

Luna mengambil ponselnya yang bergetar di sling bagnya, gadis itu kemudian mengesernya.

"Halo kak." ujar gadis di seberang sana.

"Iya Gempi," sahut Luna sekilas melirik pintu butik yang masih belum dibuka oleh Diana.

"Kak bunda mana? kakak sama bunda kan?" tanyanya.

"Udah gelap kak, buru pulang. Oma udah ngomel." lanjut gadis bernama Gempita itu.

Lunaa mengangguk. "Iya ini... bunda lagi di butik, iya abis ini kita pulang kok." sahut Luna takut-takut.

"Jio sama kakak kan?" tanyanya lagi.

"Iya ini Jio ada kok..." angguk Luna mengamati anak yang tertidur di car seat miliknya di belakang, baru saja mengeluh lapar dan saat ini Jio sudah tepar.

"Oke, buruan ya kak. assalamualaikum..." ujar gadis itu kemudian mematikan telpon secara sepihak.

"Waalaikumussalam..." sahut Luna.

GALUNAWhere stories live. Discover now