02. KABUR

1.4K 146 90
                                    

Tinggalkan jejakmu, jangan lupa vote dan komen ya ><

GALUNA



HAPPY READING

Flashback on

Di rumah besar nan luas tepatnya di ruang keluarga terjadi percekcokan hebat yang diperan utamai oleh Luna, anak tunggal dari keluarga kaya raya yaitu Aditya Reynard dan Kirana Reynard.

"Papa menjodohkan kamu karena Papa tidak mau kamu terjerumus, Luna!" ujar pria berwibawa yang nampak sudah tua dengan beberapa helai uban di kepalanya.

"Papa tidak mau kamu kena pergaulan bebas." lanjutnya lagi menatap wajah anaknya dengan berapi-api.

Memang benar Luna adalah gadis yang keras kepala dan sangat susah diatur.

"Papa jangan sok tau deh." jawab Luna tak terima.

"Sayang, Papa kamu benar nak." ujar sang Mama mengusap pelan surai anak gadisnya itu.

"Tapi Ma." potong Luna.

"Papa akan tentuin tanggal yang tepat untuk tunangan kalian." ujar pria itu tegas.

"Keputusan Papa sudah bulat buat jodohin kamu sama Galang."

"Hah? Papa ngaco deh, Galang siapa sih, Luna nggak mau ya Pa!" bantah Luna tak terima.

"Papa tidak mau tahu, mau atau tidak mau kamu harus ikut keputusan papa sama mama."

"Pa--"

"Papa harap kamu mengerti dengan keputusan yang papa sama Mama buat." lanjutnya lagi.

"Pa! nggak bisa gitu dong, Luna gak mau dijodohin. Luna gak siap berumah tangga, dan Luna masih sekolah ya Pah!" tolak Luna mentah-mentah.

"Papa akan urus semuanya, Papa akan rahasiakan dari pihak sekolah." ujar pria itu dingin.

"Iya sayang." lanjut Mamanya.

"Ya gak bisa gitu dong," Luna tak habis pikir, Papanya ada saja jawaban untuk mengalahkannya.

"Emang Papa mau Luna rusak di tangan orang yang salah?" tanya Luna meyakinkan Papanya, ia berharap Papanya akan luluh, no! sepertinya keputusan yang sudah dibuat oleh Papanya benar-benar tidak bisa diganggu gugat.

"Papa sama mama gak bisa dong paksa Luna kek gini, Luna gak mau ya nerima perjodohan ini, keputusan Luna juga gak bisa diganggu gugat." finish Luna.

"LUNA!" sentak papanya memukul meja kaca yang ada di depan mereka, sontak membuat Luna dan mamanya terkejut bukan main.

"Keputusan Papa tidak bisa diganggu gugat!" manik tajam lelaki itu bagai kobaran api menatap mata sang anak.

"Kamu, jangan sampe Papa ngomong kasar!" ujar papanya memejamkan matanya, menahan emosi.

"Papa jahat." ujar Luna menatap Papanya dengan air mata yang sudah meluruh, kalau sudah begini ia jamin air matanya tidak akan berhenti untuk turun, ia sangat takut akan kemarahan papanya.

"Sekarang papa tanya sama kamu, kemaren kamu nginep di rumah siapa?" tanya sang Papa menatap tajam dirinya.

"Kamu kira Papa nggak tahu kalau kemarin kamu nginep di rumah Stevano itu hah!" ujar papanya berapi-api ketika mengingat kebohongan besar anaknya pada dirinya dan istrinya.

GALUNAWhere stories live. Discover now