10. PENJELASAN

1K 66 3
                                    

Annyeong aku kembali! ☺️☺️

GALUNA



HAPPY READING

Pagi ini Luna disibukkan dengan pekerjaan rumahnya, setengah enam gadis itu sudah bergelut dengan sapu serta pengepel. suasana apartemennya sekarang begitu bersih dan sangat indah dipandang, Luna tetap membersihkan rumah walaupun kakinya masih sakit. pekerjaan rumah adalah tugasnya sebagai istri. Luna tidak melupakan tugasnya itu.

Tadi malam tetap seperti kemarin, Luna tidur di luar lagi. baju-baju dalam kopernya kemarin bahkan belum ia letakan di lemari, karena tidak ada lemari untuk pakaian di luar kamar. Luna bahkan baru sekali menginjakkan kakinya di dalam kamar itu yaitu saat dirinya pertama masuk ke apartemen ini. tidak tahu apakah takdirnya besok akan mengizinkannya masuk ke kamar itu.

Di apartemen Galang terdapat dua kamar, satu kamar Galang dan satu lagi dijadikan gudang. sepertinya Galang tidak menerima tamu jika untuk menginap. pikir Luna.

Selesai mandi Luna memakai seragam sekolahnya yang telah ia setrika kemarin. gadis itu berjalan pelan karena kakinya masih sakit, namun tidak terlalu sakit seperti kemarin.

Gadis itu menatap pintu kamar Galang dengan ngeri, ia tengah berpikir apakah laki-laki itu sudah bangun atau belum, ingin membangunkannya takut Galang akan marah, jika tidak dibangunkan nanti juga Galang akan marah. jadi bagaimana baiknya? Luna bingung.

"Takut." gumam Luna menatap horor pintu kamar.

"Nggak deh." Luna menghentikan langkahnya saat kakinya sudah berada dekat dengan pintu kamar.

Tok tok tok

Lama sekali gadis itu berpikir, hingga pada akhirnya Luna memberanikan diri untuk mengetuk pintu keramat itu, menatap horor pintu yang tak kunjung terbuka itu membuat jantung Luna berdetak kencang, gadis itu takut. takut akan kemarahan Galang suaminya. sebenarnya Luna juga bingung semua yang dilakukannya salah di mata Galang, tidak ada benarnya. huft sudahlah.

"Galang."

"Bangun."

Tok tok tok

Lagi-lagi Luna mengetuk pintu itu karena pemiliknya belum keluar.

"Gal--" ucapan Luna terpotong saat melihat laki-laki membuka pintu di hadapannya.

"Udah pagi." ujar Luna lagi, gadis itu kemudian menundukkan kepalanya.

"Seragam gue mana?"

Luna mendongak. "Aku ambilin." ujar Luna kemudian dengan pelan ia berjalan menuju kopernya di dekat dinding.

"Bilang di mana, gue nggak perlu bantuan lo." dingin Galang menatap tajam Luna, sementara itu Luna menghentikan langkahnya.

"Di dalem koper aku, biar aku aj--"

"Nggak usah!" sinis Galang, laki-laki itu berjalan menuju koper berwarna pink itu, koper milik Luna ada dua dan keduanya berwarna pink.

Luna mengalah, ia takut salah ngomong atau salah tindakan dan berakhir Galang mengasarinya lagi, oh tidak. bisakah hari ini tidak ada kekasaran.

"Bukan--"

"Nggak usah bacot." Galang beralih pada koper satunya, perlahan tangannya membuka koper pink itu kemudian mengambil seragamnya.

"Taroh pakaian lo di lemari." dingin Galang kemudian laki-laki itu masuk ke kamarnya untuk memakai seragam sekolahnya.

Luna melongo, apa artinya ini? apakah seterusnya ia akan tidur di kamar? semoga saja Tuhan, Luna mengharapkan itu.

GALUNAWhere stories live. Discover now