18. BUBAR?

846 48 2
                                    

GALUNA



HAPPY READING

Di sisi lain Galang, Alaska dan Galaksi tengah bergulat dengan anggota Triton, laki-laki itu berhadapan dengan Novan salah satu anggota Triton, sementara Darrel kini tengah berhadapan dengan Edgara yang kebetulan ketua dari geng itu.

"Mati lo Regantara!" sengit Edgara membalas pukulan Darrel, Regantara adalah nama Darrel yang Edgara tahu, dari dulu hingga sekarang nama Regantara masih melekat pada kepala Edgara.

Terlihat anggota Triton sudah hampir gugur semua, tinggal beberapa orang saja yang masih kuat. Nicholas, salah satu anggota dari Triton menjauh dari kerumunan orang-orang yang saling menyerang dengan brutal, terlihat laki-laki itu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, Galang yang melihat itu melihat keanehan, pasti ada sesuatu yang akan terjadi dalam beberapa menit ke depan.

"Arghh!" sengit Darrel menonjok wajah laki-laki di hadapannya.

"Polisi menuju ke sini, bubar!" teriak Nicholas salah satu anggota Triton pada gengnya.

"Shit!" gumam Galang menatap Nicholas pelaku utama dalam hal ini, Galang kemudian mengepalkan erat tangannya hingga urat di tangannya itu terlihat.

Edgara menatap nyalang wajah laki-laki di hadapannya yang berstatus sebagai musuhnya itu, kali ini mereka harus bubar demi kebaikan bersama, sebelum benar-benar pergi Edgara menyugingkan senyumannya, yang berhasil membuat Galang naik darah.

Setelah kepergian Triton, Calvanos geng juga pergi dari sana sebelum polisi menangkap mereka, membelah jalanan malam yang lumayan sepi tujuan utama mereka adalah markas, sudah menjadi rutinitas setelah menyerang mereka ke tempat itu.

"Sabar bro..." Alaska mengelus punggung Galang yang kini sedang menonjok dinding yang ada di dekatnya, entah mengapa laki-laki itu menjadi seperti itu, yang jelas setelah kedatangan mereka ke sini Galang sudah menonjok dinding yang tidak bersalah itu.

"Arghhh!" Galang menonjok dinding di hadapannya dengan brutal, kapan ia bisa menghabisi manusia licik seperti Edgara itu.

"Selalu aja begini." gumam Galaksi, pasalnya saat terakhir mereka saling menyerang seperti ini karena polisi juga.

"Gimana kalo kita bubarin Calvanos?" ucap Darrel tenang, mendengar apa yang baru saja masuk ke dalam telinganya Galang dengan emosi menghadap ke arah Darrel kemudian mengangkat kerah bajunya.

Galang mengeraskan rahangnya. "Maksud lo apa? hah!?" tanya Galang dengan emosi yang sudah meluap-luap, Galang masih belum bisa menerima apa yang baru saja terjadi, dan dengan mudahnya Darrel sialan ini mengatakan seperti itu? bukankah laki-laki itu yang mengajaknya kembali ke dalam Calvanos?

"Lepasin," Darrel melepaskan tangan Galang yang berbeda di kerah bajunya.

"Gue shock denger ini, tapi lebih baik jelasin dulu alasannya," ucap Galaksi tenang.

"Jelasin Rel..." lanjut Alaska kemudian menghela nafas.

"Almarhum Sam pasti nggak tenang kalo kita masih terus melakukan hal yang buruk gini,"

"Maksud lo buruk apa?" dingin Galang, Alaska dapat merasakan aura laki-laki itu sudah berbeda.

"Rel, menurut gue dengan alasan lo gitu nggak bisa bubarin Calvanos gitu aja, gue nggak setuju." sahut Galaksi menggeleng.

"Gue mimpi Sam,"

"Dalam mimpi gue, dia minta buat bubarin Calvanos." terang Darrel.

"Gue kemarin juga mimpi Sam, tapi cuma sebentar karena gue keburu bangun." lanjut Alaska.

GALUNAWhere stories live. Discover now