ᎬᏢᏆᏞϴᏀ

Mulai dari awal
                                    

"Namaku Supra! Bukan Sup! Sup mah makanan, bang!" omel anak yang baru berusia 6 tahun itu.

"Tau aja kamu" Taufan tertawa ledek.

"Pandai bicara kamu ya, sayang" Mau mencubit gemas hidung Supra.

"Bang Upan ngeselin sih" adu Supra sambil mengusap hidungnya yang sedikit memerah.

"Mama, bang Thorn sama yang lain mana, maa?" tanya Glacier menepuk nepuk pelan bahu May.

"Mama juga gak tau, sayang. Glac kangen bang Thorn?" tanya May mengelus sayang kepala Glacier yang berbaring di pundaknya.

Glacier menganggukkan kepalanya, "Glac juga kangen bang Ice"

May tertawa gemas mendengar itu.

"Supra juga! Supra mau ketemu bang Solarr sama bang Alin!!" rengek Supra menarik pelan pakaian May.

"Iya iya, gak lama lagi mereka sampai kayaknya" May merasa lucu dengan anak anaknya.

Sudah 8 tahun berlalu semenjak kejadian itu, dan kini mereka tinggal di sebuah kota yang memiliki 4 musim. Kebetulan sekarang sedang musim dingin. Rumah kayu yang nyaman tetapi besar yang terletak agak mendekat kearah hutan dan jauh dari perkotaan. Semuanya tertutupi oleh salju indah di luar sana. Hawa dingin terasa jika saja tidak ada tungku api di dalam rumah.

Semenjak kejadian beberapa tahun silam, Erik memutuskan untuk pindah kemari dan membawa ponakannya untuk ikut bersama. Akan tetapi seiring berjalan nya waktu mereka juga mulai berpisah. Ada yang duduk di kota lain untuk mengurus tugas, dan ada juga yang masih menempatkan rumah lama karna tidak ada yang mengurusi nya.

Taufan sendiri kini yang sudah berumur kurang lebih 24 tahun telah tinggal bersama paman dan bibinya. Dan para adik sepupunya tentu saja. Awalnya dia ingin ikut bekerja, sama seperti Hali. Akan tetapi dia tidak diizinkan karna kuasa baru nya yang mungkin saja bisa terlepas kendali kapan pun. Oleh karna itu dia hanya bisa menjadi beban keluarga dan duduk di rumah sambil menjadi adik adik sepupunya.

Taufan merasa seperti memiliki adik lagi.

Adapun mereka semuanya adalah kembar 2. Yang pertama ada Beliung dan Rimba yang berusia 7 tahun, dan disusul Supra dan Glacier yang berusia 6 tahun. Semuanya memiliki beberapa persamaan dengan adik adiknya yang lain. Membuat Taufan kian ikut rindu kebersamaannya dengan mereka.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menarik atensi mereka semua. May berjalan kearah pintu dan disusul yang lain. Rimba juga turun dari gendongan Taufan dan berlari kecil untuk menyusul kakak kembar nya yang ada disebelah May.

"Aku capek tau, kak.."

"Kamu pikir aku enggak, hah?"

Pintu terbuka dan menampilkan wajah kusut yang berantakan. Jangan lupa dengan kepingan salju putih yang menutupi rambutnya. Sepertinya mereka telah terlihat perkelahian kecil disana.

"Eh? Oh, halo semuanya!!!"

Sebuah senyuman manis yang khas membuat para sepupunya itu kaget dan sontak berlari kearahnya.

"Bang Thornnnn!!!"

Thorn yang tak siap menangkap mereka langsung terjatuh diatas tumpukan salju lembut. Dirinya tertawa geli dengan kopernya yang ikut jatuh.

Magic Potion [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang