ᎷᎬᎷϴᎡᏆᎬՏ ϴҒ ͲᎻᎬ ᏢᎪՏͲ(2)

426 61 21
                                    

Just enjoy it! Happy Reading⚪

•••














































































































































Magic Potion : Memories of the Past(2)

===
Seperti judulnya, semua isi bab adalah cerita tentang masa lalu(mungkin maju mundur). Mungkin akan ada bagian yang kurang nyaman dibaca, jadi bijak dalam membaca📖]


Thorn tersenyum kala melihat kakak pertama tertidur diatas ranjang bersama Taufan yang duduk disebelahnya, bermain HP.

Thorn gak bisa nepatin omongan Thorn ya, kak? Maaf...

"Ugh.."

Taufan menoleh kearah Hali yang nampak hendak terbangun dari tidurnya. Dia semakin menaikkan selimutnya dan mengelus kepala Hali agar tidak terbangun.

"Ihhhh, emang boleh selucu iniiiii???" seru Blaze menyengir dari sofa sana.

"Kak Hali mah emang lucu anjir kalo mode manja kayak gini" balas Taufan tersenyum miring. "Kayak kucing minta dibelai, biasanya kayak singa"

Gempa yang duduk diantara Blaze dan Ice nampak tertawa mendengarnya. Dia setuju dengan ucapan Taufan. "Itu mah belum seberapa"

Thorn yang duduk dikarpet nampak tersenyum mendengarnya. Sedikit tertawa juga. "Kak Hali tumben mau tidur sama kak Taufan"

"Ntah ni anak, biasanya juga tidur di karpet" Taufan melirik aneh Hali yang tertidur disebelahnya. Menatap wajah tampan yang berubah menjadi cantik itu dengan dalam. "Salah gak sih punya kakak perempuan?? Padahal dia laki laki" mata Taufan memincing dengan tangan yang ditaruh di dagu.

"Sementara aja, ntar juga balik" ucap Solar menyeruput kopi panas yang dia beli bersama Thorn tadi.

"Tapi kalo jadi cewek, otomatis dia bukan kayak kakak lagi. Malah jadi kayak adek kesannya. Badan sekecil ini mau dibilang kakak? Heh, dikira pacaran sih kalo jalan berdua mah" Taufan menggeleng gelengkan kepalanya. Dia teringat saat kejadian mereka pergi ke cafe berdua yang ada di depan rumah sakit malam itu.

Dia tersentak kaget kala ada yang memegang lengannya. Dan lebih kaget lagi saat menerima tatapan tajam dari kakak sulungnya.

"Berisik, aku mau tidur" sinis Hali.

"Tidur aja sana!" balas Taufan dengan cepat.

Hali menatap tajam Taufan, bukannya takut, Taufan justru mengulurkan tangannya untuk mencubit kedua pipi tembem Hali.

"ADEK SIAPA INI?!! KOK KAU GEMESIN SIH, KAK?!" kesal Taufan yang gemas dengan Hali yang terlihat lucu dimatanya.

Hali menepis kasar tangan Taufan dan mengelus elus pipinya yang sakit karna di cubit oleh Taufan. "Sakit tau!" sungutnya. "Dan juga, aku kakakmu! Bukan adek siapa siapa!! Aku anak sulung, ingat" ketus Hali menatap tajam Taufan.

Magic Potion [END]Where stories live. Discover now