Ꭺ ՏᎬᏟᎡᎬͲ

643 83 2
                                    

Just enjoy it! Happy Reading⚪

•••


























































































































Magic Potion : A Secret

===

Gempa berjalan bolak balik di ruang tengah sambil menggigit ibu jarinya selama 15 menit tadi. Dia menoleh kearah jam dinding yang menunjukan pukul 8.21 p.m. Yang artinya sudah hampir larut tapi kedua adik bungsunya tidak kunjung menampakkan dirinya dari pintu.

Ceklek

Gempa sontak kembali menoleh saat pintu rumah terbuka. Tapi bukan bertemu dengan 2 adik bungsunya, malah bertemu dengan kakak kakaknya.

"Gimana? Ketemu?" tanya Gempa dengan khawatir.

Taufan menggelengkan kepala dengan lesu. "Kami udah cari kemana mana tapi tetap gak ketemu"

Halilintar melepaskan topinya dan membiarkan rambutnya tergerai dengan kasar. "Sebenarnya kemana mereka tadi pagi?!" tanyanya dengan penuh emosi.

Gempa yang mendengar kalimat dengan nada keras itu menundukkan kepala, "Solar bilang mereka mau pergi ke perpustakaan kota..." jawabnya dengan nada pelan dan takut.

"Kak Gempa!"

Mereka menoleh bersamaan ke arah belakang dan melihat Blaze juga Ice yang ngos-ngosan.

"Gimana? Kalian ketemu?" tanya Taufan.

Blaze menggelengkan kepalanya. Nafasnya masih tidak beraturan dengan rambut panjang yang acak acakan. Padahal sebelumnya dia sudah mengikat kuncir dengan kuat, tapi malah terlepas.

"Kami udah cari mereka di perpustakaan, tapi mereka tetap gak ada" ucap Ice dengan keringat yang bercucuran.

"M–Maaf.."

Pandangan mereka semua kini tertuju pada Gempa yang masih setia menundukkan kepalanya disana.

"Harus Gempa gak izinin mereka, hiks. Gempa minta maaf" kedua tangannya yang gemetar di kepala kuat sambil menahan air mata agar tidak turun. "Maafin, Gempa.." hancur sudah, air matanya turun begitu saja tanpa di perintah.

Hali mendengus kasar dan mengusap wajahnya. "Bukan salahmu, Gempa" ucapnya dengan nada pelan. Ingatkan dia bahwa dia lemah jika dalam bentuk perempuan. Bahkan dirinya hendak ingin ikut menangis melihat adiknya menangis. Sangat menyayat hatinya.

"Sudahlah, jangan menangis. Lebih baik kita cari mereka lagi" ucap Taufan mencoba menenangkan mereka berdua.

"Kak!!!"

Suara yang sangat familiar itu menarik perhatian mereka semua. Senyuman manis dengan wajah berseri dan wajah tenang bercampur lelah itu menatap mereka di sebrang jalan sana. Dengan hati hati dan cepat mereka menyebrang dan menghampiri mereka.

Itu Thorn dan Solar!

"Kalian ngapain di luar? Terus ini kenapa pada nangis?!" Solar bertanya panik.

"Kalian kenapa?!" timpal Thorn.

Bruk!

Tiba tiba saja mereka berdua tumbang karna di hantam oleh Halilintar dengan keras dan mereka tidak bersiap. Alhasil mereka bertiga jatuh.

Magic Potion [END]Where stories live. Discover now