ᏟϴᎷҒϴᎡͲᎪᏴᏞᎬ ᎻϴᎷᎬ

542 78 10
                                    

Just enjoy it! Happy Reading⚪

•••

















































































































































Magic Potion : Comfortable Home

===

Perlahan mata Blaze terbuka. Pandangan nya rabun beberapa saat membuatnya harus berkedip beberapa kali. Kepalanya seketika langsung berdengung beberapa menit, membuatnya meremas pelan kepalanya. Mencoba menghilangkan dengungan itu. Saat dikira nyawanya sedikit terkumpul, Blaze melihat sekitar. Ruangan sederhana yang nyaman. Mau apapun itu, yang pasti dia sedang tidak berada di rumah.

Blaze dengan spontan bangun dari baringnya. Kepalanya langsung pusing saat duduk.

"Kamu udah bangun, nak?"

Blaze menoleh kearah kanan, dimana ada seorang pria tua yang menghampirinya dengan nampan yang dia bawa. Blaze bergerak mundur perlahan. "S–Siapa?!" dia masih tidak bisa melupakan apa yang terjadi sebelumnya.

Seingatnya, dia ada di sebuah gedung tua. Menangis dan saat itu juga hujan. Kepalanya pusing dan sakit, lalu pandangannya hitam seketika. Hanya itu.

"Oh iya, kakek belum kenalin diri ya. Kenalkan, kamu bisa memanggil saya kakek Lyon" dia tersenyum hangat, membuat hati Blaze meluruh.

Dia sedikit tenang, walau dalam lubuk hatinya dia masih tidak bisa percaya begitu saja.

"Aku menemukanmu pingsan di tepi jalan bersama seorang wanita. Jadinya aku membawamu ke rumahku, anak cantik"

Blaze menggerutkan keningnya kala mendengar panggilan itu. Sejenak dia lupa kalau tubuhnya kini sedang berubah.

Dan, pria tua itu tidak keliatan asing baginya.

Pandangan tidak percaya nan curiga itu menatap kearah Lyon yang menaruh nampan itu diatas nakas. Dia terkikik geli melihat wajahnya yang menurutnya lucu.

"Kamu baik baik saja? Tenang aja, kakek gak bakal ngapa ngapain kamu, nak" ucapnya dengan penuh kehangatan. "Kebetulan aku saat itu sedang berjalan jalan dengan anjingku, tapi gak kusangka malah bertemu dengan anak cantik seperti mu yang lingsan" dia mengusap kepala Blaze.

Dengan reflek Blaze memundurkan kepalanya karna kaget. Lyon yang paham hanya tersenyum. Dia mengambil mangkuk berisi sup hangat untuk Blaze. "Dimakan ya? Kamu belum sarapan, kan?"

Mas Blaze mengerjap kaget, dia menoleh untuk mencari jendela. Dimana keadaan diluar sudah terang yang artinya pagi hari telah tiba. Itu artinya semalaman dia tidak pulang dan ada disini. Blaze menjadi sedikit khawatir dengan saudara saudranya yang pasti saat ini tengah panik mencari cari dirinya.

"Kalo boleh tau, namamu siapa, nak?" tanya Lyon.

Blaze kembali menoleh kearah nya, menatap kearah mangkuk itu sebentar. Dan mengambilnya dengan ragu, dia lapar dan tidak mau menolak juga karna tidak enak hati.

Magic Potion [END]Where stories live. Discover now