ᎷᎬᎷϴᎡᏆᎬՏ ϴҒ ͲᎻᎬ ᏢᎪՏͲ

451 66 30
                                    

Just enjoy it! Happy Reading⚪

•••













































































































Magic Potion : Memories of the Past

===

[Seperti judulnya, semua isi bab adalah cerita tentang masa lalu(mungkin maju mundur). Mungkin akan ada bagian yang kurang nyaman dibaca, jadi bijak dalam membaca📖]

6 years ago...

Tatapan teduh itu memperhatikan beberapa saudaranya yang tengah berlarian di lapangan rerumputan yang luas didepan sana. Rambutnya nampak tergerak karan tiupan angin sepoi sepoi yang menyejukkan. Suara desiran tumbuhan yang ada disana terdengar sangat menenangkan. Kicauan burung pipit di sekitar ikut menambah ketenangan pada pendengarannya. Tubuh kecilnya nampak direbahkan dengan rileks diatas rerumputan.

Netra ruby nya terlihat menatap hamparan langit biru yang luas dengan satu. Merentangkan tangan dan menikmati hembusan angin sejuk. Cuaca hari ini benar benar cerah dan hangat, membuatnya menjadi sedikit mengantuk karna terus termenung. Baru saja ingin memejamkan mata, sebuah suara panggilan mengalihkan perhatiannya. Dia melirik kedepan, dimana seorang anak yang tersenyum cerah itu melambaikan tangannya pada dirinya.

"Kak Hali, sini!!"

Tubuhnya bangun dan duduk disana. Menatap datar dan menggelengkan kepalanya. Menolak untuk bermain bersama mereka.

Wajah cerahnya tadi berubah menjadi cemberut. Yang berdiri disebelahnya nampak tertawa pelan dan berjalan menghampiri anak yang duduk ditengah tengah lapangan luas yang hijau. Dia berdiri dihadapannya dan mengeluarkan senyuman lembut seperti biasa. Hangat dan nyaman.

"Kak Hali, ayo main" ajaknya dengan semangat.

Gelengan kepala dari kakaknya membuat dirinya tak menyerah untuk membujuknya.

"Ayo, kak!" dia menarik salah satu tangannya dan membawanya berlari menuju sebuah ayunan yang ada dibawah pohon besar.

Halilintar, terlihat enggan untuk bermain sekarang. Dirinya malas untuk bergabung dan lebih memilih untuk duduk dibawah pohon itu sambil bersender pada batang pohon. Mengeluarkan novel yang dia bawa dan membaca disana dengan tenang.

Adiknya yang menarik dirinya bersungut kesal dan naik ke ayunan sendirian disana.

Sementara anak yang ditinggal tadi nampak menyusul dan bermain bersama adiknya diayunan. Dia mendorong ayunan itu dari belakang, membuat adiknya merasa senang dengan kehadirannya.

"Gempa gak usah main sama kak Hali, kak Hali galak"

Gempa, dia tertawa mendengar ucapan kakaknya itu. "Kak Taufan, kalo kak Hali dengar kau bisa dipukul"

"Biarin, kan bisa bales" Taufan terlihat mengeluarkan seringaiannya.

Hali yang tadinya sibuk membaca menjadi teralihkan berkat ucapan itu, dia menatap kearah Taufan dengan tajam dan menutup bukunya dengan kuat. Membuat kedua adiknya tersentak kaget dengan suara itu.

Magic Potion [END]Where stories live. Discover now