Magic Potion [END]

ՏᏆᏟᏦ?

Just enjoy it! Happy Reading⚪

•••

Magic Potion : Sick?

===

Di hari minggu ini, paginya Ice berniat ingin pergi ke toko makanan hewan. Sendirian.

"Ice? Mau kemana?" tanya Gempa yang tadi hendak pergi ke dapur.

"Mau ke toko makanan hewan" jawab Ice yang tengah memakai sepatunya.

"Sendirian?"

Ice mengangguk sebagai jawaban.

Tiba tiba saja kembarannya yang lain datang menghampiri, padahal tidak ada yang memanggilnya.

"Aku ikut denganmu" Halilintar berucap hingga membuat Ice menoleh kearahnya dengan tampang bingung. Tumben sekali kakak sulungnya ingin pergi bersamanya.

"Tum..ben?" Ice berkata dengan ragu.

"Dirumah gak ngapa ngapain" Hali pun berniat masuk ke kamar sebentar untuk mengambil topi.

"Yang harusnya ditanyain itu kau, tumben mau keluar? Biasanya aja mager berat" cibir Blaze yang rambut panjang yang terlihat belum kering sepenuhnya, mungkin dia belum lama selesai mandi.

Ice melirik tajam, "Berisik"

"Nyenye, buat kelinci yaaaa??" goda Blaze.

"Buatmu, Blaze"

"Sialan"

"Mulutmu, Blaze" tegur Gempa.

"Maaf"

Tak lama Halilintar kembali dengan topi hitam berlogo halilintar nya. Rambutnya juga sudah di kuncir kuda saat memakai topi nya. Pakaiannya juga terlihat santai. Hanya celana jeans panjang dengan hoodie merah yang terlihat sedikit kebesaran dengannya.

Taufan yang sedaritadi diam memerhatikan penampilan kakak sulungnya. Menurutnya, dia terlihat lucu dengan tubuh seperti itu.

"Kakk!! Titip beliin bahan buat eksperimenku ya" seru Solar memberikan kertas berisi list bahan bahan apa saja yang harus di beli.

Ice menerimanya dengan malas, "Kenapa gak pergi sendiri aja? Biasanya juga sama Thorn" tanyanya, ia malas jika harus berjalan lebih jauh lagi.

"Kak Thorn dari tadi gak keluar kamar, gak tau ngapain" jawab Solar membuat Gempa menatapinya.

"Kenapa gak disamperin?" tanyanya.

"Udah aku ketuk ketuk pintu kamarnya sambil manggil tapi gak keluar juga. Dia malah nyuruh aku buat pergi" jawab Solar.

"Istilah gampangnya di usir, kan?" ejek Taufan.