ՏᎷᎪᏞᏞ ᎬᎡᎡϴᎡ

896 104 3
                                    

Just enjoy it! Happy Reading⚪

•••
















































































Magic Potion : Small Error

===

Hampir tengah hari di hari minggu, diikamar Gempa, terlihat ia sedang berpakaian sehabis mandi dan mengenakan pakaian santainya. Dengan bergegas dia keluar dari sana untuk segera ke dapur dan memasak makanan. Tidak ada orang dewasa di rumah mereka, yang artinya dia lah yang harus menjadi dewasa sendiri. Lagipula itu sudah biasa yang Gempa juga tak keberatan.

Gempa, kakak ke tiga dari 7 kembar bersaudara. Dia tidak menyangka jika kembaran nya ada akan sebanyak itu. Ia pernah membaca teori, bahwa ada setiap orang pasti memiliki setidaknya 7 kembarannya dari seluruh dunia. Jika mereka menemukannya atau tidak dengan cara berkelana, maka Gempa tidak perlu repot repot. Dia sudah punya semua kembarannya disini dan dia yakin pasti tidak ada orang lain yang mirip dengannya kecuali kembarannya sendiri.

Baru baru ini kejadian kecil menimpa saudara nya, mereka terkena ramuan adik bungsunya yang entah apa namanya dan efeknya. Mereka menjadi yang seharusnya tidak terjadi. Perubahan gender mereka tidak pernah terprediksi. Mereka menjadi perempuan, dan kini harus tetap begitu sampai adik bungsu mereka menyelesaikan ramuan penawarnya.

Gempa sedikit bersyukur, bukan dia yang pergi ke lab Solar untuk menolong Hali untuk meminjam barang Solar. Karna ada Halilintar sendiri. Tapi naasnya malah kakak sulungnya yang kena. Dia merasa ada yang berbeda dengan kakak sulungnya itu. Kakak yang biasanya galak, dingin, pendiam dan cuek, kini menjadi lumayan sebaliknya.

Ia bahkan menangis beberapa kali mengikuti kata hatinya. Gempa sedikit kaget karna itu, tapi sedikit bersyukur juga. Halilintar, jarang menunjukan ekspresi perasaannya pada siapapun, bahkan pada dirinya dan saudaranya yang lain. Tapi semenjak perubahan itu terjadi, dia menjadi lebih bisa mengekspresikan perasaan pada dirinya sendiri.

Setidaknya kak Hali bukan tembok yang biasa aku kenal, Gempa berpikir kearah sana.

Mereka biasa menyebut kakak sulung mereka dengan panggilan itu, maklumin saja karna wajah datar yang jarang menunjukan raut wajah itu dipanggil begitu.

"Gem"

Gempa yang sedang asyik berkutat sendiri dengan pikiran, menoleh kaget.

"Oh, kak Hali ternyata. Aku kirain siapa" Gempa bernafas lega.

Halilintar membuat raut wajah kebingungan, "Emang kau kira siapa?"

"Entahlah" Gempa pun tidak tau. Dia tidak sempat menebak.

"Gempa aneh deh"

Gempa terbelalak kaget mendengar pengucapan itu yang langsung ke luar dari mulut Halilintar. Nada bicaranya benar benar berbeda dari biasanya. Lebih lembut dan.. Ceria?

"Hah?"

"Hm? Ada apa?"

"Kakak kenapa?"

"Apanya?"

"... Kak Hali aneh"

"Hah? Kau yang aneh, Gempa"

"Hah?? Kok aku, jelas jelas Kak Hali"

"Apasih? Emang aku kenapa?"

"..."

"..."

Gempa menatap horor Halilintar yang membuatnya menjadi sedikit merinding menghadapi sikapnya. Halilintar memincingkan matanya bingung.

Magic Potion [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang