"Tadi malam Kak!"

"Dia pulang nggak ngotak asli. Mana ada yang pulang pukul 00. 00 coba?"

"Serius?" Kinar ikut menyahut heboh.

"Ya 'kan, sampai ke sini-nya jam segitu. Mau gimana lagi." Syakila menahan gugup karena takut ketahuan bahwa dirinya tengah berbohong.

Aisha yang paham pun hanya mengangguk tanpa memperpanjang masalah.

"Kalian duluan aja, ya. Takutnya lama nunggu. Aku mau buang hajat besar dulu."

Tanpa merasa curiga dan ragu, ketiga perempuan itu pun mengangguk dan meninggalkan Syakila sendiri di kamar Al-jannah.

Astagfirullah ... maafkan hamba yang telah berbohong, ya Allah, batin Syakila.

Syakila pun bergegas keluar dari kamar Al-jannah menyusul  ketiga temannya.

Di depan halaman Masjid tak sengaja pandangan Syakila mengarah kepada Gus Fatih. Dengan sorban hitam melingkar pada kedua pundaknya, membuat Syakila sedikit terkesima. Begitu tampannya suaminya itu.

Merasa ada seseorang memandang
kepadanya, Gus Fatih pun menoleh. Betapa terkejutnya ia melihat istri kecilnya tengah menatap ke arahnya.

Dengan senyum manis semanis gula. Gus Fatih pun melangkahkan kakinya dan melipat jari jempol dan juga jari manisnya menjadi satu hingga membentuk love.

Melihat kegenitan yang dilakukan suaminya membuat Syakila terkesiap dan tersenyum manis. Syakila pun beranjak memasuki Masjid dengan kaki sedikit pincang.

Tak sengaja melihat cara berjalan Syakila yang  sedikit terpincang membuat Gus Fatih sedikit keheranan. Perasaan waktu pernikahan, kaki gadisnya baik-baik saja. Apa yang terjadi?

Kamu kenapa Sayang. Fatih membatin dengan raut cemas kemudian memasuki Masjid.

🥀🥀🥀

Setelah melaksanakan shalat tahajud dan shalat subuh. Syakila dan kawan-kawannya sekarang sedang menghabiskan waktu mereka dengan menghafal surah-surah yang ada di Al-Qur'an.

Shadaqollahuladzim  ...

"Eum ... Kil! Aku duluan, ya. Mau pergi ke pasar dulu. Soalnya hari ini bagian aku memasak." Aisha pun bangkit dan tersenyum manis.

Elfisya yang mendengar Aisha akan pergi ke pasar pun ikut bangkit dari tempat duduknya. "Sha! Gue ikut, ya!" Merasa sedikit ragu Aisha pun hanya mengangguk  pelan juga menunduk lesu seraya  melangkah pergi meninggalkan Syakila dan Kinara.

"Hati-hati, ya!" ucap Syakila.

Aisha pun mengangguk kemudian disusul oleh Elfisya yang berjalan di belakangnya.

Santriwati dan Santri pun perlahan-lahan keluar satu persatu dari area Masjid.

"Kil ... kamu sudah selesai belum menghafalnya?" Syakila menggeleng tanda belum hafal semuanya.

"yah ... padahal aku mau buang  hajat!" Keluh Kinara meringis.

Syakila yang mendengar Kinara yang ingin buang hajat pun hanya menghela napas dan berhenti terlebih dahulu menghafal ayat surahnya.

"Kak Kinara duluan aja, ya. Kila juga nggak apa-apa di sini."

"Yakin, ya? Aku tinggal dulu, ya. Entar kamu nyusul!" Kinar pun berlari sangat cepat karena ia sudah tidak bisa mentoleransi keinginan buang hajatnya.

Merasa ada suara wanita yang membacakan surah Ar-rahman dengan begitu merdu. Membuat langkah seorang laki-laki bersorban hitam yang tidak lain adalah Gus Fatih menghampiri asal suara.

HATI YANG TERLUKAWhere stories live. Discover now