WAR IS OVER (EPILOG)

1.4K 55 26
                                    

20 Tahun Kemudian,

Para direksi, petinggi dan pegawai di dalam perusahaan. Mereka semua berdiri dan berbaris dengan rapi di depan lobby dari gedung tinggi nan megah milik Manggala Grup.

Dengan sabar dan patuh semua orang menunggu kedatangan Pemimpin baru mereka. Direktur dan Ketua baru dari Manggala Grup yang perkasa yang baru saja kembali dari San Fransisco.

Tidak berselang lama, sebuah mobil rolls royce hitam memasuki area perusahaan dan berhenti sempurna di depan lobby

Buru-buru seorang lelaki turun duluan, dan segera membukakan pintu untuk Tuan yang sudah menunggu

Pintu terbuka dan lelaki itu memberi hormat dengan sedikit menundukkan tubuhnya. "Silahkan,Tuan Muda."

Seorang lelaki keluar dan turun dari dalam mobil mewah itu, seketika barisan orang yang sudah menunggu sejak tadi langsung menundukkan tubuh dan kepala mereka dengan hormat

"Tuan Muda Xabiru Adyatama, Direktur Utama Manggala Grup, datang." Ujar Asisten dari Xabiru

"Selamat datang, Tuan Muda." Sapa semua orang bersamaan

Lelaki muda itu adalah Xabiru Adyatama,yang kini telah tumbuh dewasa menjadi lelaki mapan pada usia 29 tahun.

Xabiru membalas sapaan dari para bawahannya dengan anggukan pelan. Lalu dengan langkah yang tegap dan gagah, lelaki itu melangkah masuk ke dalam gedung besar perusahaan milik Papa tercinta yang di wariskan kepadanya

Xabiru melangkah dengan penuh kharisma dan wibawa, tatapan mata nya yang setajam elang berhasil mengintimidasi semua orang. Pesona nya tidak bisa terbantahkan, tidak ada satu orang pun yang berani mengangkat kepala saat Xabiru berlalu di hadapan mereka semua.

Wajah tampan paripurna, di tambah dengan rahang yang tegas. Dan jangan melupakan senyuman tipisnya yang menawan.

Para karyawan wanita sangat ingin mengangkat kepala lalu menatap lekat wajah tampan Direktur Utama mereka, namun tidak ada yang berani melakukan itu

Hingga Xabiru berlalu dari hadapan semua orang, barulah helaan nafas lega lolos dari bibir semua orang.

"Sukur sekali, dia tidak mengkritik apapun kali ini."

"Mood dan suasana hatinya sedang sangat bagus, coba kalau tidak? Sudah pasti kita semua yang akan jadi sasaran."

"Ck, dia sangat mirip dengan Papa kandungnya. Tuan Saga juga seperti itu."

"Kau salah. Tuan Saga yang terburuk. Tuan Muda mewarisi sifat baik dari Nyonya Sofia."

Para direksi mungkin akan tetap mereview Direktur Utama mereka seandainya, salah satu dari orang itu memberi kode untuk mengakhiri sesi review sebelum Xabiru mendengarnya.

Sedangkan di dalam ruang kerjanya, Xabiru dengan cepat duduk ke atas kursi kebesaran miliknya yang baru saja pagi tadi bersihkan oleh para cleaning service.

"Nicholas."

Nicholas mengangguk, tanpa perlu ditanyakan lagi pun, lelaki itu sudah tahu apa keinginan Tuan Muda nya.

"Harga saham hari ini stabil,Tuan Muda. Tidak ada yang perlu di khawatirkan, nilai tukar rupiah juga cukup baik. Tidak ada client yang rewel apalagi berusaha membatalkan kontrak kerjasama. Jadi, anda tidak perlu khawatir. Aman." Ujar Nicholas

Xabiru hanya menanggapi penjelasan panjang tersebut dengan sebuah anggukan kecil. Nicholas tidak mempermasalahkannya, dia sudah sangat terbiasa dengan itu.

"Nicholas, aku kurang senang dengan penyambutan seperti tadi." Xabiru mulai menyalakan laptop yang berada di depannya. "Hal seperti itu, menurutku sangat kuno dan ketinggalan jaman. Toh, kita hidup dalam negara yang berbentuk republik, tidak perlu ada penyambutan seperti menyambut seorang raja." Sambung Xabiru

DESTINYWhere stories live. Discover now