ON FIRE

735 47 12
                                    

Kediaman Keluarga Manggala,

"Nyonya Sofia." Medina tersenyum ke arah Siska

Beda dengan Siska, wanita itu dia membisu. Degup jantungnya terdengar sangat kencang, keringat dikeningnya mengucur dengan deras

Medina melangkah, makin dekat dengan Siska. Tatapan wanita paru baya itu terlihat seperti seekor burung elang yang baru saja berhasil mendapatkan mangsanya.

Medina tersenyum, namun senyuman itu tidak terlihat baik untuk Siska. Langkah Medina makin dekat, kini dia dan Siska sudah saling berhadapan. Dan  Medina bisa melihat jelas betapa gugupnya Siska, atau bahkan wanita itu merasa sangat ketakutan.

"Saya menyapa anda,Nyonya Sofia." Ujar Medina. Medina menyodorkan tangan kanannya ke depan, untuk menjabat tangan Siska

"Senang melihat anda disini,Nyonya Sofia. Bukankah ini memang tempat dimana anda seharusnya berada? Di kediaman Keluarga Manggala. Sebagai Istri dari Tuan Saga Manggala." Sambung Medina

Siska tidak bisa berpikir jernih, keadaan ini terasa sangat tiba-tiba dan semua ini terjadi karena dia yang terhanyut dalam perannya sebagai Mama untuk si kembar. Siska tetap berusaha tenang, ia memberikan senyuman tipis ke arah Medina.

"Sofia? Kenapa kau memanggilku seperti itu,Medina? Kau salah orang. Bagaimana mungkin, kau menyamakanku dengan Mendiang Sofia. Kami berdua, jelas jauh berbeda." Sergah Siska

Siska menatap Medina dengan kedua bola mata yang bergetar, wanita paru baya di depannya itu masih mempertahankan seutas senyum yang tidak berarti baik untuk Siska..

"Ya, itu benar. Siska Herlambang dan Sofia Esmerelda, mereka jelas sangat berbeda. Itu karena Sofia Esmerelda telah merubah identitasnya, dan menyamar dengan sebaik mungkin sebagai Siska Herlambang." Medina menjeda kalimatnya, berjalan lebih dekat dengan Siska. Kini, jarak keduanya bahkan kurang dari 30CM

Siska tidak gentar, dia akan tetap menyangkal apapun yang diucapkan oleh Medina.

"Sejak awal, saya sudah curiga pada anda. Anda memang terlihat sangat berbeda, entah itu penampilan, wajah ataupun karakter. Tapi tatapan mata anda tidak pernah berubah,Nyonya Sofia. Saya bisa mengenali anda hanya lewat tatapan itu. Tatapan mata anda selalu tajam namun memancarkan cinta dan kehangatan hati. Saya bisa melihatnya, bagaimana anda menatap Xabiru dan Saga. Itu sama persis dengan tatapan mata Nyonya Sofia terhadap Tuan Saga di masa lalu." Kata Medina

Meski sebetulnya Siska tercengang namun ia menutupi semua itu dengan senyuman kecutnya. Ia menatap Medina  dengan tajam

''Lalu? Kau menuduhku hanya karena kedua mataku? Perlu aku mencongkel kedua mataku keluar?" Tantang Siska sambil menaik turunkan alisnya

Medina tidak mengatakan apapun, wanita paru baya itu tersenyum lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat dari dalam saku pelayan yang digunakan. Medina menyodorkannya pada Siska yang hanya melirik sekilas

"Apa lagi itu?"

Medina tahu kalau Siska tidak akan mau membuka amplop itu, maka Medina dengan berbaik hati membukakan amplop itu lalu mengeluarkan isinya yang ternyata adalah sebuah surat. Medina memegang kertas putih itu, siap membacakan isinya pada Siska

"Hasil tes DNA antara Fransiska Herlambang dan Xabiru Adyatama hasilnya 99,9% akurat. Dan hasil tes menyatakan kalau keduanya adalah Ibu dan anak kandung." Medina melemparkan senyum mengejek ke arah Siska. Ia memutar surat itu lalu menunjukkan isinya pada Siska, tepat ke depan mata Siska.

"Anda masih ingin menolak kenyataan ini,Nyonya? Bagaimana anda dan Xabiru menjadi Ibu dan anak seandainya anda bukan Nyonya Sofia? Dan, bagaimanan bisa Xabiru bisa selengket itu pada anda, kecuali tahu jika anda adalah Mama nya?" Sambung Medina

DESTINYWhere stories live. Discover now